Andai cinta itu kabut,
Betapa ringan rindu melayang
di tengah belantara benci yang bersembunyi
di balik kaki-kaki bukit
Andai cinta serupa kitab suci,
Betapa indah taman surga dirupa
sembari, luapan bara neraka menikam
kata-kata
Andai cinta itu anak bumi,
Betapa tersungkur iga-iga memuja!
seraya pelangi kehilangan marwah warna
diri, para pendusta
Andai cinta, tiada
Betapa syahdu desah nafas
seiring hingar gemericik telaga
menanti bidadari bermanja lelana
Dan cinta,
itu niscaya
Betapa fasih lidah hati, bertafakur
meminta ruang waktu melukis
jiwa-jiwa yang membatu
Kertonegoro, 10 Agustus 2020
Salam,
Akhmad Fauzi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H