Lihat ke Halaman Asli

AKHMAD FAUZI

TERVERIFIKASI

Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

Jiwa Ilalang

Diperbarui: 2 Oktober 2016   17:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar : bamsphoto.blogspot.com

 Aku mengutip bisunya tatap
 "Tiada lelah hati bergolak"
 Begitu langkah gontai meraba
 Rumput liar terbakar
 Jiwa ilalang
 Lembut mengecup rindu hilang

 Malam ingin meminjam secuil pengharapan
 Menghibur kalam
 Lirih tertatih
 Jiwamu merajang
 Sunyi termutilasi

 Menjadi serpihan mozaik
 Setulus eja anak tak berdosa
 memungut tangis tawa

 Aku terpagut bibir kehangatan
 Secercah lentera biru cinta
 Dawai ilusi yang menjerat mimpi

 Aku mengutip diammu
 "Kasih terpenjara"
 Lamun diri menikmati gontai langkah

 Diammu
 Teman abadi jiwa
 Ilalang yang terbakar rumput liar

 Kertonegoro, 2 Oktober 2016
 Salam,

 Akhmad Fauzi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline