(Puisi akhmad fauzi)
Maka, aku asah
belati kesungguhan untuk menghunjam selaput gila
manusia serakah
Degub nadi hilang peduli
Tanah padi hitam besi manikam bestari
Ladang nafas negeri, ibu persada
Seribu kunang-kunang aku undang
Merayakan pesta atas langit yang masih bercahaya
oleh khusyu' dan syahdu doa-doa
Maka, aku pinjam empat puluh lima semangat burung dara
Menggugah kebekuan rasa cinta
Aku ambil tujuh belas mata Elang
Dari gelap rerimbunan belantara luka
Menjaga delapan mata angin, mata air
Air mata keteguhan menemani mata jiwa marwah bangsa
Karena aku cinta negeri ini
Tuan-tuan para pembenci
Silahkan engkau kubur diri sendiri
(bersambung...)
Kertonegoro, 3 September 2016
Salam,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H