[caption caption="Zaskia Gotik"][/caption]
Benar jika kepolisian segera bergerak cepat melakukan penyidikan atas "guyonan" pemilik trade mark goyang itik ini. Respon masyarakat serta konteks yang menjadi permasalah menjadi alasan yang kuat untuk segera ditangani agar ada kejelasan motiv dari insiden (yang dianggap) melecehkan Pancasila di sebuah televisi swasta oleh penyanyi kondang Zaskia Gotik.
Jika dilihat dari acara itu, sangat mungkin Zaskia tidak memiliki iktikad untuk melecehkan Pancasila. Apalagi ada satu lagi guyunan yang ia lakukan (juga di acara itu yang bisa dianggap melecehkan), yaitu tentang tanggal hari kemerdekaan bangsa ini, yang dijawab ringan oleh dia 32 Agustus.
Andai saja guyonan itu melibatkan segelintir orang di sebuah warung kopi atau cafe, mungkin tidak akan sedahsyat ini efeknya. Tetapi apalacur, Zaskia terlanjur mengucap hal itu (dengan lantang pula) jika dasar negara bangsa Indonesia adalah "bebek nungging". Tak ayal, acara televisi Dahsyat itupun benar-benar berekor dahsyat sekarang.
Sekumpulan LSM mulai ancang-ancang untuk melaporkan guyonan itu ke pihak berwenang. Nitizen tidak mau kalah garang. Ocehan dan postingan mereka untuk merespon atas jawaban Zaskia dari pertanyaan Deni Catur di acara infoteimen itu bergemuruh di sosial media.
Bangga rasanya memiliki bangsa yang cepat tanggap dalam merespon adanya hal-hal yang bisa mengancam wibawa falsafah bangsanya. Menjadi suatu optimisme jika bangsa ini akan bisa besar dengan (salah satunya) ikut bersama-sama menjaga kemurnian dasar negaranya.
Masih teringat, berapa kagetnya kita ketika ada seorang mahasiswa yang memposting kekesalan hatinya hanya karena antri panjang di sebuah pom bensin yang bisa melecehkan ego kedaerahan. Postingan itu sempat menjadi tren tema secara nasional. Balasan dari postingan facebook itu tidak kalah garangnya. Sampai-sampai saya tulis dalam tulisan saya tentang itu, seakan kita berada di sebuah bangsa yang asing.