Lihat ke Halaman Asli

AKHMAD FAUZI

TERVERIFIKASI

Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

Diary Kalijodo

Diperbarui: 23 Februari 2016   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="kalijodi, ilustrasi: www.tribunnews.com"][/caption](Puisi akhmad fauzi)

Terlelap dalam tanya
Membaca gelap waktu tertindih salah-salah
Cukup bagiku sinar terang hati yang engkau rasa
Di wilayah gelap jiwa-jiwa

PSK ku,
Suram tidak jarang memanggil seberkas
Cahaya nilai-nilai lantunan keteguhan
Berisik lelehkan tangis sejarah kegetunan
Dari waktu kerinduan manusia-manusia ragu
Dari budaya lancang menantang kebenaran

Baris per baris aku baca
Catatan syahdu yang tertinggal di bilik syarat hampa
Rinai air mata memenuhi ngarai anak lembah
Melukis satire perjalan dialog keindahan
Bukti jika ruh masih bersemayam bahasa eksistensi keTuhanan

Dari kalbu jerit tangis membumikan kata
Tanpa maksud tanpa berhasrat berbantah jua :
"Allah aku udah gak betah hidup yang ku jalani. Ya Allah bimbinglah aku ke jalan yang benar. Ya Allah..."
Itu yang engkau nyanyikan!
Di sela menjemput kehadiran nafas beringas lelaki seribu akal bebas

Tuhan menyambut di antara rentang hitung-hitungan
Sejauh alam membentangkan masa kehidupan

Tuhan menatapmu dalam sentuhan abadi
Di bilik-bilik sepi
Sepi sangka sepi langkah-langkah nista

Tuhan menjawab sekeras yang engkau harapkan
Walau engkau meminta dalam isak tangis berpeluk buaian nafsu lepas

Tuhan sedekat yang engkau sangka
Walau segebok nikmat dan gairah akan terus menggoda

Tuhan paham akan duka lara
Tuhan paham akan langkah-langkah
Tuhan paham secuil bisik di balik jelaga hati

Tetapi Tuhan, bukan untuk ihwal bersembunyi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline