Lihat ke Halaman Asli

AKHMAD FAUZI

TERVERIFIKASI

Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

Odyssey, Sekuntum Bunga Merekah

Diperbarui: 16 Desember 2015   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(puisi akhmad fauzi)

 

Menyapamu sebuah keharusan 
Menimbang rasa tempelan asasi kenisbian sebab
Ruang sunyi yang telah menggerogoti berjuta langkah
Semayam ketidakpastian jawab

Merekah bunga di tengah kebisuan kata
Bisu ekspresi, bisu panjang bunga cerita
Kaki-kaki dewa bersentuhan lirih menggugur lebat dahan
Ranting yang berteriak atas lebatnya kasih sayang
Parau, menyusul serak hati merasa tersakiti

Bertahanlah dalam prahara yang nyata
Sejarah sedang memeras bertetes-tetes madu
Dari cendawan hitam yang tidak engkau suka

Air mata bukan jawab yang indah
Kecuali, nurani telah genap menyibak duka

 

Kertonegoro, 16 Desember 2015
Salam,

Akhmad Fauzi

 

Ilustrasi :  kertaswarna.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline