Lihat ke Halaman Asli

AKHMAD FAUZI

TERVERIFIKASI

Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

Jangan salahkan Jika Harus Membunuh (2)

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14310948891976265393

(puisi akhmad fauzi)

Jangan menghilang
Walau terasa ada titik-titik jiwa yang ingin dihilangkan

Hasrat menatap tua masa, bukanlah selingkung kebenaran
Justru menohok keinginan untuk mengidam tua sempurna jiwa
Akan ranum rasa cerita

Putri istana, manja dengan hitungan
Melatih nafas lewat nilai rerupa
Menangis, bukan atas luka hati

Tidak ada yang tepat, ketika praduga coba di ungkap
Menjelajah latar praduga itulah, ketepatan yang harus diungkap
Maka, ketika bopeng keriput nista terbeber sepanjang sejarah
Pantas tersyukuri,
Karena bukan putri dalam istana yang harus ada berdiri

Tetapi,
Jasad sempurna yang berdarah-darah
Bergincukan linang getar hati
Tegak wibawa, membawa aurora pasrah

Tragis, jika harus luka
Karena hati tidak pernah di didik untuk meluka

Maka,
Jangan salahkan jika harus membunuh, segala sebab
Gincu berwarna yang hanya bisa menghibur sebuah sandiwara

Kertonegoro, 8 Mei 2015
Salam,

Berangkat Dari Hati Untuk Menumbuhkan Energi Positif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline