Lihat ke Halaman Asli

AKHMAD FAUZI

TERVERIFIKASI

Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

Perempuan, Serpihan Kaca Sejarah

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

141826945766481119

(puisi akhmad fauzi)

Jangan pernah bangga dengan sebutan wanita
Ada kemarahan masa di sana!
Pengelabuan makna yang pernah bernilai tinggi
Gerusan makna yang berpijak pada aksara berubah

Perempuan, goresan pena hati sejarah
Yang dititipkan pada ketajaman mata hati pujangga
Habis dipersembahkan untuk menyapa para peresah
Pujangga yang senyap suara, lebat dengan siratan maruah

Perempuan
Sebait harokah, linang nuansa puja
Para empu yang membisu kala menatap gemulai jejak hawa
Bertekuk dalam kerling bisa hati nan berbunga juwita sastra pesona
Mati rasa bisikan jiwa dalam kontemplasi berjuta waktu selaksa sudut senja

Raib perempuan
Kala goyah karakter jiwa
Lunglai hati ragu tatap sublimitas hawa

Maka,
Musnah para empu
Kala seluruh aksara terpasrah di nama
Sinar sejarah akan meredup seiring lupa empu-nya

Maka,
Menangis pujangga
Kala tuntas menitipkan yang terucap
Pada separuh cerita hidup buana wangsa cinta

Kertonegoro, 13 April 2015
Salam,

Berangkat Dari Hati Untuk Menumbuhkan Energi Positif

Ilustrasi : www.anneahira.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline