Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
14285026381917574009
(puisi akhmad fauzi)
//fase tengah masa//
Aurora bertabur bunga jiwa Wajah berawan menahan rasa
Utopia sahara impian Gersang menyimpan beban
Tanpa kata tanpa luka Kisah itu ada, luruh bermakna Tanpa apapun tanpa jeda Menjadi halimun berlingkar-lingkar rona
Tunduk rapuh Sayu, membiru haru Senyap, tertimbun daun layu
-----
// fase awal dan ahir//
Utopi belahan jiwa tak akan pernah terjebak dalam lubang maya Kesehatian tatap menjadi batas abadi lumuran rasa Terus bergumul di busa keindahan masa Dzikir panjang kemajemukan duga
Andai terhalang sekat Rapuh jiwa akan tetap melukis kisah di dinding kenang