Lihat ke Halaman Asli

Umi Fadilah

Social Media Spesialist

Pengelolaan Air yang Tepat dalam Budidaya Sawit: Dampak, Pemupukan, Kontribusi Air Tanah, dan Peran AWLR

Diperbarui: 7 Desember 2024   09:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: mediaperkebunan.id

Air adalah salah satu faktor penting dalam keberhasilan budidaya kelapa sawit. Namun, kelebihan atau kekurangan air dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan. Kekurangan air dapat menghambat pertumbuhan tanaman sawit, terutama pada fase pembentukan buah. Ketika pasokan air kurang, fotosintesis terganggu, menyebabkan penurunan produksi buah yang berdampak langsung pada produktivitas dan keuntungan. 

Selain itu, kekurangan air juga dapat menyebabkan tanaman mengalami stres dan rentan terhadap serangan hama dan penyakit.

Sebaliknya, kelebihan air dapat menyebabkan genangan yang mengurangi kadar oksigen di dalam tanah. Hal ini berdampak buruk pada perakaran tanaman, yang akhirnya menyebabkan pertumbuhan menjadi kerdil dan daun menguning. Genangan berkepanjangan juga meningkatkan risiko munculnya penyakit akar seperti ganoderma. Oleh karena itu, pengelolaan air yang optimal sangat penting untuk menjaga keseimbangan kebutuhan tanaman sawit.

Mekanisme Pemupukan pada Lahan Sawit

Pemupukan adalah salah satu praktik penting dalam budidaya sawit untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang diperlukan. Mekanisme pemupukan pada lahan sawit melibatkan beberapa langkah, termasuk analisis kebutuhan nutrisi, jenis pupuk yang digunakan, dan cara aplikasinya.

  1. Penentuan Kebutuhan Nutrisi
    Sebelum pemupukan, analisis tanah dan daun dilakukan untuk menentukan kekurangan unsur hara. Unsur makro seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) menjadi prioritas utama, sementara unsur mikro seperti magnesium (Mg) dan boron (B) juga penting.

  2. Pemilihan Pupuk
    Pupuk yang digunakan biasanya berupa pupuk tunggal atau majemuk. Contoh pupuk tunggal meliputi urea (mengandung nitrogen) atau TSP (mengandung fosfor). Sementara itu, pupuk majemuk seperti NPK dapat memberikan nutrisi secara bersamaan untuk efisiensi.

  3. Aplikasi Pupuk
    Pemupukan dilakukan secara merata di sekitar piringan tanaman sawit. Piringan ini adalah area sekitar batang yang bebas gulma dan diprioritaskan untuk penyerapan nutrisi. Pemupukan sebaiknya dilakukan saat tanah cukup lembap untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi oleh akar.

Mekanisme ini perlu dilakukan dengan cermat agar pupuk tidak terbuang percuma dan lingkungan tidak tercemar, terutama dalam menjaga keseimbangan kandungan air di lahan sawit.

Kontribusi Air Tanah dalam Produktivitas Sawit

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline