Lihat ke Halaman Asli

Umi Fadilah

Social Media Spesialist

Perubahan Iklim dan Dampaknya pada Pola Curah Hujan: Pentingnya Adaptasi dengan Automatic Rainfall Recorder (ARR)

Diperbarui: 19 November 2024   13:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: marketeers.com

Perubahan iklim mengacu pada perubahan signifikan dan jangka panjang dalam pola cuaca yang terjadi di seluruh dunia. Fenomena ini sebagian besar dipicu oleh aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan industrialisasi, yang meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Gas seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan dinitrogen oksida (N2O) memerangkap panas matahari, menyebabkan pemanasan global. Selain itu, perubahan iklim juga mencakup variasi suhu, perubahan musim, dan peningkatan frekuensi bencana alam, seperti banjir dan kekeringan.

Korelasi Perubahan Iklim dengan Curah Hujan

Salah satu dampak langsung perubahan iklim adalah perubahan pola curah hujan di berbagai wilayah. Perubahan ini disebabkan oleh gangguan pada siklus hidrologi. Ketika suhu global meningkat, tingkat penguapan air dari lautan, sungai, dan danau juga meningkat. Hal ini meningkatkan kadar uap air di atmosfer, yang kemudian memengaruhi distribusi curah hujan.

Beberapa wilayah mungkin mengalami peningkatan curah hujan yang ekstrem, yang menyebabkan banjir, sementara wilayah lain menghadapi kekeringan akibat curah hujan yang menurun. Fenomena seperti El Nio dan La Nia, yang dipengaruhi oleh suhu permukaan laut, juga menjadi lebih intens akibat perubahan iklim. Pola curah hujan yang tidak menentu ini berdampak besar pada kehidupan manusia, khususnya sektor pertanian dan sumber daya air.

Dampak Perubahan Iklim terhadap Pola Curah Hujan

Pola curah hujan yang berubah akibat perubahan iklim memiliki sejumlah dampak signifikan:

  1. Banjir dan Kekeringan
    Wilayah dengan curah hujan tinggi dapat menghadapi banjir yang merusak infrastruktur, lahan pertanian, dan permukiman. Sebaliknya, wilayah dengan curah hujan rendah berisiko mengalami kekeringan berkepanjangan yang mengurangi ketersediaan air untuk kebutuhan domestik, industri, dan irigasi.

  2. Gangguan pada Sektor Pertanian
    Perubahan pola curah hujan memengaruhi waktu tanam dan panen, serta hasil pertanian. Hujan yang terlalu sedikit atau terlalu banyak pada waktu yang salah dapat mengganggu produksi pangan dan menurunkan ketahanan pangan.

  3. Krisis Air Bersih
    Ketidakpastian dalam pola curah hujan dapat memengaruhi pasokan air bersih di banyak wilayah, terutama yang bergantung pada air hujan sebagai sumber utama.

  4. Peningkatan Risiko Bencana Alam
    Perubahan intensitas hujan dapat memperburuk risiko tanah longsor, banjir bandang, dan bencana lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline