Lihat ke Halaman Asli

Umi Fadilah

Social Media Spesialist

Pentinngnya Pemantauan Tinggi Muka Air di Kebun Sawit di Musim Hujan

Diperbarui: 19 November 2024   13:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musim hujan telah tiba, dan fenomena banjir mulai terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Salah satu sektor yang terpengaruh oleh perubahan tinggi muka air ini adalah perkebunan kelapa sawit. Tinggi muka air yang tidak terpantau dengan baik di kebun kelapa sawit dapat menimbulkan berbagai permasalahan, mulai dari kerusakan pada tanaman hingga dampak ekonomi dan lingkungan. 

Oleh karena itu, pemantauan tinggi muka air di perkebunan kelapa sawit menjadi sangat penting, terutama di musim hujan yang rentan akan banjir. Artikel ini akan mengulas mengapa pemantauan tinggi muka air penting dan bagaimana sistem monitoring dapat memberikan keuntungan bagi keberlanjutan dan produktivitas kebun kelapa sawit.

1. Mencegah Kerusakan Tanaman dan Tanah

Kebun kelapa sawit sangat rentan terhadap kondisi air yang berlebihan maupun kekurangan air. Tingkat air yang terlalu tinggi dapat menyebabkan genangan yang merusak akar tanaman, sehingga menghambat proses penyerapan nutrisi. Bila genangan terjadi dalam waktu yang lama, tanaman kelapa sawit bisa mengalami kondisi anoxia (kekurangan oksigen), yang pada akhirnya membuat tanaman menjadi mati atau produktivitasnya menurun drastis. 

Sebaliknya, bila permukaan air terlalu rendah pada musim kemarau, tanaman bisa kekurangan air yang diperlukan untuk tumbuh.

Dengan melakukan pemantauan tinggi muka air, pengelola kebun dapat segera mengetahui jika terdapat peningkatan atau penurunan yang ekstrem pada muka air di sekitar kebun. Hal ini memungkinkan mereka untuk melakukan langkah-langkah pencegahan seperti mengalirkan air berlebih ke saluran pembuangan atau melakukan irigasi tambahan saat kekeringan.

2. Mengurangi Risiko Banjir di Sekitar Kebun

Musim hujan yang intens membawa risiko banjir di banyak wilayah, termasuk di sekitar kebun kelapa sawit. Jika banjir terjadi, bukan hanya tanaman kelapa sawit yang terdampak, tetapi juga kawasan sekitar, seperti pemukiman penduduk dan area konservasi lingkungan. Pemantauan tinggi muka air memungkinkan pengelola untuk memantau dengan cermat ketinggian air di saluran irigasi maupun di sungai-sungai sekitar kebun, sehingga mereka bisa mengantisipasi potensi banjir lebih dini.

Dengan adanya data yang akurat dan real-time, manajemen kebun dapat bekerja sama dengan pihak terkait seperti pemerintah daerah atau otoritas setempat untuk melakukan tindakan penanggulangan. Contohnya, mereka bisa mengaktifkan pompa air atau membuat jalur aliran air baru untuk mencegah air meluap ke pemukiman atau lahan pertanian lainnya.

3. Meningkatkan Produktivitas dan Keberlanjutan Kebun

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline