Lihat ke Halaman Asli

Umi Fadilah

Social Media Spesialist

Pengaruh Lingkungan dari Penggunaan Air Tanah yang Tidak Diawasi, dan Peran Water Level dalam Konservasi Sumber Daya Air

Diperbarui: 8 November 2024   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: joss.co.id

Penggunaan air tanah yang tidak terkendali telah menjadi isu penting dalam pengelolaan lingkungan. Air tanah merupakan salah satu sumber air utama bagi industri, pertanian, dan kebutuhan domestik. Namun, pengambilan air tanah secara berlebihan dan tanpa pengawasan dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan. Sistem pemantauan seperti Automatic Water Level Recorder (AWLR) muncul sebagai solusi inovatif untuk mengatasi masalah ini dengan pendekatan yang ramah lingkungan dan penggunaan energi yang efisien. Artikel ini akan membahas dampak lingkungan dari penggunaan air tanah yang tidak diawasi, kontribusi AWLR dalam pengelolaan air tanah, serta manfaat perangkat ini dalam mengurangi jejak ekologi perusahaan.

Dampak Lingkungan dari Penggunaan Air Tanah yang Tidak Diawasi

Penggunaan air tanah yang tidak diawasi, terutama oleh industri atau pertanian, dapat menimbulkan beberapa masalah lingkungan yang serius, antara lain:

  1. Penurunan Permukaan Tanah (Land Subsidence): Ketika air tanah diambil dalam jumlah besar dan terus-menerus, tekanan tanah akan menurun dan lapisan tanah di atasnya dapat amblas. Hal ini menyebabkan penurunan permukaan tanah atau land subsidence, yang dapat merusak infrastruktur seperti bangunan, jalan, dan jembatan. Di beberapa daerah, penurunan tanah akibat penggunaan air tanah yang tidak terkendali telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.

  2. Kekeringan Sumber Air Permukaan: Penggunaan air tanah yang berlebihan juga berdampak pada sumber air permukaan seperti sungai, danau, atau waduk. Ketika lapisan tanah bagian bawah terkuras, sistem hidrologi alami terganggu, yang dapat menyebabkan berkurangnya debit air di sungai atau danau. Kondisi ini berisiko memperparah kekeringan di musim kemarau dan mengurangi pasokan air untuk kebutuhan masyarakat dan ekosistem.

  3. Degradasi Kualitas Air Tanah: Pengambilan air tanah yang berlebihan dapat mempercepat masuknya air laut ke dalam akuifer di daerah pesisir, mengakibatkan intrusi air asin. Intrusi ini dapat merusak kualitas air tanah, menjadikannya tidak layak konsumsi bagi manusia maupun untuk kebutuhan irigasi.

  4. Hilangnya Habitat Ekosistem: Ekosistem yang bergantung pada air tanah, seperti lahan basah atau rawa, dapat terancam akibat penurunan muka air tanah. Jika air tanah terus menerus diambil tanpa pengawasan, habitat yang menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna akan rusak atau hilang, yang berpotensi menyebabkan kehilangan keanekaragaman hayati.

AWLR sebagai Solusi Pemantauan Ramah Lingkungan

Automatic Water Level Recorder (AWLR) merupakan perangkat pemantauan yang dapat merekam tinggi muka air tanah secara real-time. Perangkat ini bekerja dengan sensor khusus yang dipasang pada sumur atau titik pemantauan tertentu untuk mengukur ketinggian air. Teknologi AWLR memungkinkan pengumpulan data yang akurat dan berkelanjutan, sehingga perusahaan atau instansi terkait dapat memantau penggunaan air tanah dengan lebih baik.

AWLR memiliki beberapa keunggulan sebagai solusi ramah lingkungan:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline