Rex Party merupakan band independen asal Tangerang yang meracik lagu alternatif rock khas jalanan. Ketiga personilnya memupuk persahabatan di sebuah sekolah menengah kejuruan di Tangerang. Alvaro; siswa kelas 3 yang menjadi gitaris, Hans; guru yang menjadi Bassist, dan Mr. Scraptorius Rexy; dinosaurus jenaka yang melalang buana sebagai drummer.
Sepak terjang ketiganya dipenuhi rintangan pandemi, namun dengan uluran tangan oleh Majalah Hai lewat program Hai Demos, band Rex Party berhimpun kembali dan berhasil meluncurkan lagu perdananya yang bertajuk "Sins and Fallacies" yang akan telah dilepasliarkan pada hari Jumat, 18 Februari 2022.
Lagu tunggal "Sins and Fallacies" menjembatani garis antara satir dan euforia. Terinspirasi dari fenomena sosial "virtue signalling", lirik lagu ini ditulis dari sudut pandang orang-orang yang mempertontonkan superioritas moral mereka untuk meningkatkan derajat sosial mereka. Lantunan lini vokal dan dengungan senar bass turut menari bersama narasi satir yang menyindir topeng altruistik fana ini.
Raungan distorsi gitar mengiringi deru drum yang menjaga momentum tetap hidup. Musikalitas Rex Party dipenuhi dengan riuh ricuh yang enejik. Derajat lintang musik Rex Party bertumpu besar pada Nirvana dan Arctic Monkey yang telah menggema besar di semesata musik alternatif. Ilustrasi dan sampul digital "Sins and Fallacies" merupakan hasil goretan dari Hans (bassist) yang terinspirasi dari lukisan Jean-Michel Basquiat yang kemudian dianimasikan oleh Siravaim untuk video musik "Sins and Fallacies".
Riang, ricuh, dan jenaka; Rex Party telah keluar dari kandangnya untuk berkarya di dunia seni alternatif Tanah Air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H