Tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru. TBC dapat menular melalui udara, Contohnya saat penderita bersin, batuk, ataupun meludah menyebabkan kuman berada di udara, hanya dengan menghirupnya saja seseorang dapat terinfeksi langsung. Penyakit ini tidak hanya memapar orang dewasa namun juga menjangkiti anak-anak juga. Menurut WHO, pada tahun 2020, 1,1 juta anak menderita TBC di seluruh dunia. TBC pada anak-anak dan remaja sering kali diabaikan oleh tenaga kesehatan dan bisa sulit didiagnosis dan diobati. Gejala TBC pada anak dapat tapak secara fisik, seperti :
- Berat badan anak dengan gejala TBC Paru turun atau tidak naik dalam 2 bulan terakhir
- Demam lama lebih dari 2 minggu dan atau berulang tanpa sebab
- Suhu umumnya tidak tinggi
- Batuk lama lebih dari 2 minggu yang makin lama makin parah yang tidak membaik dengan pemberian antibiotik
- Badan lemas/lesu sehingga tidak aktif bermain
- Munculnya benjolan di kelenjar daerah leher rahang bawah, ketiak dan selangkangan
TBC pada anak bisa disembuhkan, tetapi jika obat tidak diminum secara disiplin dan sampai tuntas, dapat berisiko menjadi TBC resistan atau kebal obat. Upaya pencegahan TBC pada anak bisa dilakukan dengan cara :
- Vaksinasi BCG pada bayi yang baru lahir
- Pemberian asupan gizi seimbang untuk menjaga imunitas anak
- Cari sumber penularan, adakah orang yang sakit TBC tinggal serumah atau yang kontak erat dengan anak. Orang yang sakit TBC ini harus mendapat pengobatan TBC yang adekuat dan tuntas.
- Pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT) kepada anak yang kontak serumah dengan pasien TBC aktif.
- Upayakan menjaga lingkungan rumah/ tempat tinggal tetap bersih, tidak lembab dan pastikan sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah.
Setelah penjelasan diatas, diharapkan kepada orang tua untuk lebih waspada dan menjaga kesehatan sang anak.
Referensi :
https://ayosehat.kemkes.go.id/mengenal-gejala-tbc-pada-anak
https://www.who.int/indonesia/news/campaign/tb-day-2022/fact-sheets
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H