Saat berkampanye Prabowo Subianto dalam pidatonya sering mendengungkan kalimat
"Ada maling yang akan merusak demokrasi Indonesia"
Pernyataan ini menggiring presepsi publik untuk beranggapan bahwa pihak Prabowo adalah pihak bersih yang akan memabasmi maling-maling.
Sungguh ironis, pada saat debat capres-cawapres kelima yang diselenggarakan KPU pada tanggal 5 Juli baru-baru ini, bapak Jusuf Kalla mempertanyakan soal pidato Prabowo tersebut. Pak Jusuf Kalla menekankan bahwa pihak koalisinya tidak ada yang "maling" sementara koalisi yang mengusung Prabowo banyak tertangkap KPK, seperti Ketua Umum PKS (Korupsi sapi), Ketua Umum Partai Demokrat (Kasus Hambalang), Ketua Umum PPP (Korupsi dana Haji), Ketua Umum PBB (fakta persidangan terkait dugaan korupsi proyek Sistem Komunikasi Radio Terpadu - KPK telah melakukan pencekalan keluar negeri), Kader partai Golkar (Korupsi pengadaan Al Quran) dan dugaan Hatta Rajasa (cawapres Prabowo) terkait dengan kasus mafia minyak.
Bapak Jusuf Kalla minta penjelasan Prabowo, pernyataan itu ditujukan kepada siapa, dengan fakta bahwa koalisi pengusung Prabowo malah yang banyak malingnya.
Prabowo hanya berkilah bahwa pernyataan itu merupakan gambaran fenomena bangsa ini. Prabowo juga menambahkan bahwa tidak memungkiri dipihaknya ada yang "maling."
Apa yang bisa kita simpulkan dari dagelan ini?
- Demokrasi sehat tanpa intimidasi dan kecurangan -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H