Lihat ke Halaman Asli

Tifany Lim

universitas atma jaya yogyakarta

Refleksi Diri Semester Online

Diperbarui: 17 Desember 2020   00:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Awalnya saya ingin mengambil mata kuliah Penulisan Naskah Digital dengan harapan bisa membantu saya untuk lebih kreatif dan inovatif dalam penulisan caption di media digital. Saya sendiri membuka 2 usaha kecil dan dikelola semuanya sendiri. Melalui mata kuliah ini, saya lebih paham tips penulisan caption atau pengiklanan yang baik agar tulisan di media digital lebih diminati dan menjangkau audiens yang lebih luas. Yang sudah dipelajari, penulisan digital sangat memperhatikan format yg sesuai ukuran hp, hal ini tidak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa sangat penting membuat tulisan yang tidak gemuk.

Banyak hal yg berbeda dari penulisan di koran atau media cetak lain. Media digital harus memiliki kreativitas lebih dalam visualisasi dan penulisan caption yang sangat amat mengundang rasa ingin tahu audiens pada kalimat awal. Penting pula mengusung kebaruan dari cerita yang kamu angkat agar lebih menarik minat audiens.

Namun, sebenarnya saya sangat berharap akan diajarkan kosakata tips penulisan caption media online yang sangat minimalis dengan keterbatasan kata namun dengan strategis dapat menarik perhatian audiens. Bagaimana penulisan di media sosial yang dapat bersifat menjual namun tidak terkesan murahan atau terlalu hard selling bagi audiens.

Dalam mata kuliah ini, saya telah menghasilkan 6 tulisan yang diunggah ke kompasiana saya, dengan judul tulisan sebagai berikut :

Melalui mata kuliah ini juga saya bisa memberanikan diri menulis artikel untuk dikirimkan ke media besar di Indonesia. Target media yang saya tuju untuk 2 artikel yang saya kirimkan adalah detik.com.

Alasan pemilihan media detik.com karena media tersebut merupakan salah satu media terbesar di Indonesia yang aktif di sisi cetak maupun digital. Tampilan halaman website detik.com juga bagus, lengkap mudah diakses dan tertata dengan rapi setiap segmen topiknya.

Tulisan pertama yang saya kirimkan adalah surat pembaca dengan judul "Tidak Ada Pilihan Untuk Melaporkan Akun Penipuan di Instagram". Sayangnya tulisan ini belum dimuat oleh tim redaksi detik.com.

Saya juga kembali mengirimkan tulisan opini dengan judul "Privasi Public Figure Semakin Menjadi Milik Netizen di Media Sosial". Hingga saat ini, tulisan opini tersebut juga belum mendapatkan kabar baik untuk dipublikasikan.

Saya juga bertekad untuk mencoba mengikuti lomba penulisan yang diadakan oleh beberapa instansi selama masa pandemi ini. Tujuannya untuk meningkatkan penulisan saya agar lebih terstruktur dan semakin baik. Lomba pertama yang saya ikuti adalah lomba penulisan artikel populer dengan tema "Festival Petani Muda" yang diselenggarakan oleh Akatiga Pusat Analisis Sosial.

Tulisan yang saya kirimkan berjudul "Bertani Ramah Lingkungan dengan Eco Enzyme". Sayangnya tulisan saya belum berhasil lolos ke babak selanjutnya.

Lomba kedua yang saya ikuti adalah lomba penulisan opini yang diadakan oleh Kementerian Keuangan dengan tema "Jaga Integritas Diri, Pulihkan Negeri Kala Pandemi". Tulisan yang saya kirimkan berjudul "Korupsi dalam Belajar Online Masa Pandemi".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline