Lihat ke Halaman Asli

Secangkir Kopi Hitam

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Secangkir kopi hitam tersaji di atas meja. Beralaskan piring kecil, dengan sendok yang masih tercelup didalamnya.
Asap putih membentuk dua garis berkelok membumbung di atasnya, sebagai tanda bahwa kopi itu baru saja diseduh dengan air panas..

Aku yakin masih terasa pahit. Tapi jangan khawatir, saat kugerakkan sendok kecil itu memutar perlahan, maka gula yang ada di dasar cangkir akan larut, menyatu dengan seduhan, serta memberi rasa manis yang melengkapi nikmatnya.....

Mataku tak lepas dari meja itu,, Aromamu menari-nari di ujung penciumanku,,Serentak keduanya mengkomando otakku untuk berselancar dlm bayang nikmat. Seleraku bangkit,, dahagaku akanmu semakin membuncah, inginkan hangatmu menelusuri setiap jengkal lorong tenggorokanku yang kering,,

Kau tetap saja diam..Terpaku, Angkuh di atas meja, dengan sendok yang belum juga bergerak memutar, dengan asap yang masih saja membumbung perlahan.. Dan aku terhenti pada mata dan penciuman. Menikmatimu dalam bayangan. Menyentuh cangkir dengan lembut agar airnya tidak terguncang,, menggerakkan sendoknya perlahan, menarik nafas panjang tuk memasukkan aroma khas yang hadir mengiring, kemudian mendekatkan cangkir ke bibir seraya meniup asapnya... dan sruuuuuuuppppppppp,,,, mengalirlah kopi hangat menyusuri kerongkongan...

Aku bergelut dalam angan. Menikmati kopi hitam dalam bayangan..Kepahitan yang tersaji pada  hitam pekat yang berpadu dengan manisnya gula, terseduh dalam secagkir air hangat.Aneh memang. Hanya dengan memandang, penciumanku secara reflek bekerja, mengirim sinyal ke otak dan dengan sigap sang otak menyimpulkan bahwa kopi hitam itu sungguh nikmat.Lebih aneh lagi, kali ini  hatipun sepakat,, mengirimkan rasa puas dan mengamini kesimpulan otak bahwa kenikmatan kopi itu benar-benar membuatku melayang terbang..

Secangkir kopi hitam yang tersaji di atas meja, beralaskan piring kecil dengan sendok yang masih tercelup didalamnya.. Rasanya cukup bagiku mencumbui nikmatmu dalam kemayaan.

Dahagaku lepas terbayar dalam keangkuhan secangkir kopi hitam...........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline