Lihat ke Halaman Asli

Orientasi Pendidikan Tidak Hanya Pada Hasil Akhir

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebagaimana telah dikemukakan oleh Rektor UPI Bandung Prof.Sunaryo Kartadinata dan Prof.Uman Suherman, bahwa Orientasi Pendidikan Tidak Hanya Terpaku pada Hasil Akhir yaitu melalui Proses Ujian Nasional saja dengan angka nilai Ujianyang begitu besar.

Keberhasilan pendidikan di Indoensia sangat tergantung kepada beberapa indicator pendukung yang dapat meningkatkan keberhasilan pendidikan diantaranya :


  • Guru harus memiliki kompetensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan
  • Adanya daya dukung sarana/prasarana pendidikan yang memadai dan sesuai standar nasional pendidikan
  • Guru harus memiliki dedikasi dan loyalitas yang sangat tinggi terhadap perkembangan dunia pendidikan.
  • Perlu adanya peningkatan kesejahteraan bagi guru melalui sertifikasi bagi tenaga pendidikan // guru

Tugas guru selain mendidik, adalah melatih dan mengajar juga memiliki rasa tanggungjawab moral terhadap anak didik/siswa, sehingga Calon Guru /guru harus dibina melalui pembinaan tenaga pendidik atau melalui PPKHB minimal 1 tahun, sehingga guru akan dating adalah guru-guru yang memiliki kompetensi, juga sosok guru yang patut diteladani dari segala hal.

Ini bias dimulai melalui pembinaan khusus terhadap guru yang sudah sertifikasi guru professional dan perlu ada suatu lembaga guru yang telah bersertifikasi, hal ini memungkinkan dapat memingkatkan kualitas guru Indonesia sebelum kita membenahi anak didik/siswa sebagai obyek dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Sesuai denga Undang –Undang Dasar 1945 bahwa, pendidikan di Indonesia menjadi tanggungjawab bersama antara Pemerintah, Orang Tua dan Unsur Masyarakat.

Jadi Orientasi Pendidikan Tidak mutlak hanyamengandalkan hasil akhir, tetapi tetap harus melalui proses pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline