Korupsi masih menjadi persoalan bangsa yang kaya dan sumber alam yang melimpah ini,ada yang benar-benar memanfaatkan jabatan untuk mengabdi pada rakyat ada pula untuk memperkaya diri sendiri,keluarga serta kolega terdekat dan itu lah penyakit buat keberlangsungan kemajuan bangsa ini.
Akhir ini banyak yang berebut menjadi singa,merasa mampu dalam menangani Korupsi namun nyatanya tidak seperti apa yang dibayangkan kita sebagai masyarakat yang menaruh harapan begitu besar kepada singa-singa tersebut agar bangsa ini terbebas dari korupsi.
Tapi kenyataannya hari ini mereka berebut saling serang,saling sikut,saling cakar,saling gigit menggigit. Mereka ahli dan berpendidikan terlatih dalam memberantas tindak pidana,terlatih memangsa tikus-tikus. dan Rakyat bertanya-tanya,kenapa tidak bersatu?,menyatukan kekuatan,bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Bukankah bangsa ini bebas dari penjajahan karena mereka para pejuang bersatu untuk menggapai Indonesia merdeka.
Seharusnya,para singa-singa hari ini bisa melakukan apa yang telah dilakukan oleh para pejuang bangsa terdahulu. Atau hari ini bukan lagi singa yang menguasai hutan belantara yang gagah berani,tapi singa-singa sirkus dan kita rakyat menonton pertunjukan yang seharusnya tidak boleh terjadi. sehingga dikhawatirkan tikus-tikus ini tertawa melihat singa-singa yang tidak akur padahal satu visi dan misi yakni memberantas korupsi.
Memberantas para koruptor tidak perlu menjadi singa,kucingpun bisa!!!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H