Lihat ke Halaman Asli

Pakai Baju Adat = Harus Peduli Masyarakat Adat

Diperbarui: 16 Agustus 2021   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Momen sidang tahunan yang dilaksanakan di Gedung MPR -DPR RI Jakarta selalu menuai perhatian publik dari mulai isi pidato sampai dengan cara berpakaian Presiden Republik Indonesia yang selalu berbeda-beda dalam menghadiri rapat tersebut.

Baju adat sering dipilih Presiden untuk dipergunakan dalam rapat tersebut,ada yang mengapresiasi ada pula yang mengkritisi. Tergantung dari sudut mana mereka melihatnya.

Sore hari,saya membuka obrolan ringan via Whatsapp dengan salah satu aktivis masyarakat adat. Beliau aktif dalam membela hak-hak masyarakat adat dan membuat saya tergerak untuk menulis dan meringkas beberapa kesimpulan dan pandangan saya terhadap momen tersebut. 

Sampai mana baju adat ini,bukan hanya diperkenalkan kepada publik sebagai tanda bahwa Negara ini kaya akan baju adat dan budayanya. 

Tapi juga diharapkan,Pemerintah peduli,peka dan melindungi masyarakat adat ditengah perkembangan zaman,perkembangan ekonomi industri dan globalisasi sehingga bukan hanya kita lihat baju adatnya saja yang indah dan bagus tapi juga memperhatikan masa depan masyarakat adat dimasa yang akan datang.

Kawan saya berkata bahwa NKRI itu berangkat dari keberagaman suku,budaya,ras dan lain-lain. Dilapangan Masyarakat Adat masih banyak yang menjadi korban baik ulah aparat negara maupun investor. 

Berangkat dari perkataan itulah saya berpendapat ketika baju adat di kenakan oleh orang nomor satu dan berpengaruh di Indonesia maka mereka haruslah peka terhadap persoalan-persoalan yang menimpa masyarakat adat itu sendiri. 

Harus memiliki makna dan motivasi tinggi terhadap apa yang dikenakan pada saat rapat tahunan dan tidak setengah-setengah dalam mengartikan pemakaian atau pemilihan baju adat sebagai pakaian untuk menghadiri rapat tahunan.

Kita harus tahu,RUU Masyarakat Adat bisa dikata masih jauh dari harapan,masih terus dibahas. Sehingga diharapkan ketika orang nomor satu dan berpengaruh di Indonesia ini memakai baju adat dihadapan para pejabat tinggi negara,wakil rakyat dan publik diharapkan mereka semua peka terhadap persoalan-persoalan dan kebutuhan masyarakat adat.

Terakhir sebagaimana kawan saya bertutur dengan mengutip perkataan Dosennya bahwa nasionalisme itu sebenarnya persoalan hubungan yakni bagaimana atau sejauh mana kita merawat hubungan dalam berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Antara manusia,makhluk hidup dengan alam. Maka jagalah masyarakat adat,Indonesia ada di hati mereka.

#TidarS




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline