TS - Sebuah ledakan yang begitu besar mengguncang Beirut Lebanon pada hari Selasa 4 Agustus 2020 cukup menggemparkan Dunia Internasional,banyak spekulasi yang beredar namun hingga sampai saat ini Amoniun Nitrat di duga sebagai penyebab utama ledakan tersebut.
Memakan puluhan korban jiwa serta luka-luka membuktikan begitu dahsyatnya efek dari ledakan tersebut,banyak netizen yang membandingkan ledakan yang terjadi di Beirut seperti Bom Atom di Hiroshima Jepang pada tahun 1945.
Dunia internasional harusnya belajar atas terjadinya peristiwa tersebut,walaupun bukan bom,rudal maupun nuklir dan sejenisnya namun ledakan yang terjadi sebuah peringatan dan harus jadi pertimbangan bahwa penggunaan bahan peledak berskala besar bisa berpotensi memusnahkan hampir setengah umat manusia dan efeknya merusak tatanan hidup masyarakat.
Ledakan di Beirut adalah ledakan yang mungkin terbesar sepanjang sejarah setelah perang dunia II berakhir,tentu hal tersebut mengisahkan duka mendalam bagi Lebanon dan juga dunia Internasional.
Banyak pertanyaan kenapa hal itu bisa terjadi ?,2.750 ton Amonium Nitrat berada di dalam sebuah gudang selama 6 tahun di pelabuhan yang letaknya cukup berdekatan dengan keramaian bahkan permukiman.
Atas terjadinya peristiwa tersebut,ini membuktikan bahwa begitu berbahayanya bahan peledak bagi masyarakat dunia.
Walau kasus di Beirut di duga sebagai sebuah kecelakaan,namun efek dari ledakannya mengingatkan kita semua bahwa jika itu terjadi dalam dunia peperangan maka efeknya mungkin bisa lebih dari itu,bisa luar biasa lagi.
Apalagi akhir-akhir ini negara adidaya yang memiliki kekuatan telah memamerkan alat-alat persenjataan terkuat dan canggih mereka kepada dunia Internasional.
Ini harus jadi pelajaran bagi negara-negara lainnya perihal penggunaan bahan peledak.
Sampai saat ini pasti banyak yang menunggu hasil penyelidikan dan penyidikan oleh otoritas setempat terkait sebab musababnya ledakan hebat yang hampir di rasakan sampai kurang lebih radius 10 kilometer itu,semoga cepat terungkap dan ambil hikmahnya peristiwa yang telah terjadi.#PrayForLebanon*