Lihat ke Halaman Asli

TICO GUINESSHA SAMOSIR

Hanya Sekedar Berbagi

Manusia dan Koloni Baru di Planet Mars, Akankah Terwujud?

Diperbarui: 27 Januari 2021   06:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koloni Mars

Hallo semua, membangun koloni Mars ada di benak semua orang. SpaceX perusahaan yang dipimpin Elon Musk sekarang sedang menguji prototipe kapal luar angkasa Mars. Jeff Bezos CEO dari perusahaan Amazon mendanai Lunar Gateway untuk misi Mars berawak. Manusia pasti semakin dekat untuk menginjakkan kaki di Planet Merah. Ini lebih dari sekadar kapal luar angkasa dan sistem pendukung kehidupan habitat. Ini mencakup pertanyaan etis untuk skenario yang belum pernah dihadapi manusia sebelumnya.

Bagaimana kita membangun masyarakat di planet lain?

Manusia berevolusi di Bumi, bukan Mars. Ini memulai perjalanan kita dengan pertanyaan mendalam dan etis pertama kita. Haruskah kita pergi apa adanya dan membentuk Mars untuk mendukung kita, atau haruskah kita meningkatkan manusia sekarang untuk membuat kita lebih mudah beradaptasi dengan Mars? Memodifikasi tubuh manusia selalu memunculkan banyak perdebatan etis yang pedas. Koloni Mars mungkin menjadi katalisator yang kita butuhkan untuk benar-benar memahami konsekuensi penyuntingan gen manusia dan peningkatan robotik. Itu bisa berarti mengubah gen pemukim Mars pertama.

Tapi tidak peduli bagaimana kita mempersiapkannya, membuat Mars mendukung kehidupan manusia masih membutuhkan waktu berabad-abad. Skala waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian Mars termasuk melihat konsumsi sumber daya. Mars memiliki lebih sedikit sumber daya yang dapat digunakan daripada Bumi. Menggunakan pola pertumbuhan di Bumi sebagai model, penghuni Mars akan segera menghadapi masalah yang hampir tidak dapat kita lihat di Bumi.

Tujuannya adalah membuat masyarakat berbasis Mars bertahan lebih dari beberapa abad. Egoisme mendalam yang mendorong Musk dan Bezos untuk mengirim manusia ke Mars dalam dekade ini tidak akan berhasil. Alternatifnya, altruisme yang mendalam dalam eksperimen pemikiran tim memunculkan dilema yang berbeda. Manusia belum menemukan solusi untuk perjuangan Bumi kita saat ini.

Tentu saja, tidak ada cara untuk mengetahui bagaimana manusia akan menanggapi upaya sebesar itu. Koloni Mars adalah tujuan yang mulia. Tidak apa-apa jika kita belum memiliki semua jawabannya. Umat manusia pandai menemukan cara untuk bertahan. Tapi memimpikan pemukiman Mars di masa depan mungkin terbukti membantu meningkatkan kehidupan kita di Bumi sekarang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline