Lihat ke Halaman Asli

Kurnia Nasir

musikus jalanan

Ulama Penjaga Moralitas Bangsa

Diperbarui: 30 Juni 2024   07:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pondok Pesantren Darunjannah/jawapos

Indoensia tidak bisa dipandang sebelah mata dalam politik dunia, terutama di negara-negara Islam seperti OKI. Indonesia adalah negara dimana jumlah penduduknya terbanyak memeluk agama Islam. Jumlah ini terbesar di dunia, bahkan melampaui negara-negara di timur tengah.

Dalam Sejarah, ulama tidak lepas perannya dalam mewujudkan Indoensia merdeka. Mereka ikut berfikir, terlibat dan mewujudkan serta mengarahkan cita-cita secara bersama-sama dengan negara. Kebijakan negara pun banyak yang terkait dengan keagamaan. Sehingga keduanya tidak bisa dipisahkan.

Ulama juga dianggap sebagai penjaga moralitas bangsa. Bagaimana saat pra kontestasi (pemilihan presiden dan pileg) kita juga seakan terbelah. Juga pada Pilkada-pilkada sebelumnya. Beberapa ulama terpanggil untuk mengingatkan warga agar tidak terpancing emosi dan tetap memandang pemilu sesuai proporsinya.

Hanya saja ada beberapa orang ulama memang merasa bahwa perpecahan itu adalah celah dimana dia mengambil peran. Sayangnya peran itu membuat warga saling menjauh bahkan memusuhi. Mereka ingin menempatkan faham mereka ke kepala warga alih-alih melakukan kajian. Ini justru membuat warga saling membeci dan akhirnya perpecahan tidak bisa dielakkan.

Ada juga fenomena dimana ulama memusuhi ulama yang dekat dengan pemerintah. Dekat di sini karena karena kepentingan tugas atau tanggung jawan mereka untuk merawat umat. Banyak hal yang membuat ulama dekat dengan negara /pemerintah. Sayangnya ini kerap dipandang dengan sinis dengan menjuluki mereka dengan ulama su' (ulama jelek) dan itu diucapkannya berkali kali melalui kanal youtube dll.

Jika masyarakat tidak peka maka akan masuk dalam pola permainan ulama-ulama yang tidak bertanggung jawab itu. Ulama seperti ini dan kelompoknya, sering memakai agama sebagai akat untuk memperomosikan agenda politik mereka sendiri. Ini mereka lakukan karena sebagai bangsa sebagian dari kita seringkali menjelek-jelekkan diri kita sendiri. Bahwa kita sangatbodoh, bahkwa kebijakan pemerintah dinilai tidak pro rakyat, bahwa ulama yang dekat dengan pemerintah dicap dengan kalimat negative lainnya.

Mereka juga tidak segan untuk mengeksploitasi ajaran agama. Mendorong warga menjauhkan diri satu sama lain, bersikap eksklusif, tidak segan memotong konteks ayat suci dan memipulasinya. Ini semua dilakukan untuk mendukung tindakan ekstrem.

Padahal dalam kenyataannya tidak begitu. Bnayak sekali ulma yang menjaga perdamaian dan kerukunan bangsa. Kita dipandang sebagai negara yang mampu mengelola kemajemukan oleh negara-negara besar lain karena peran ulama ini. Kita saling menjaga kedamaian satu sama lain. Dan itu baik untuk semua pihak.

Bagaimanapun Ulama mengambil peran penting. Dia adalah penjaga moralitas bangsa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline