Lihat ke Halaman Asli

Kurnia Nasir

musikus jalanan

Permusuhan yang Tak Perlu

Diperbarui: 11 Februari 2023   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: bisnis.com

 

 Satu decade ini kita memang berhadapan dengan era baru dalam mempengaruhi orang, entah dalam politik, dalam hal kesehatan, dalam hal sosial kemasyarakatan sampai pada agama dan keyakinan. Era baru ini dipengaruhi oleh kemajuan teknologi sehingga informasi bisa diterima orang dengan mudah, di sisi lain dia juga bisa menyebarkan informasi dengan mudah pula.

Tidak adanya gatekeeper (penjaga gawang) informasi seperti di media-media mainstream yang mensyaratkan beberapa hal sebelum satu informasi tersaji, membuat banyak informasi bergulir dan berkembang dengan liar. Bahkan beberapa pihak menggunakannya dengan sembrono bahkan memecah belah bangsa.

Kita bisa melihat fenomena ini saat kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang menyisakan trauma di beberapa pihak. Selain itu Pilkada Jakarta dua tahun sebelumnya yaitu 2017 juga sama, malah lebih parah.

Partai-partai secara sadar menggunakan politik identitas untuk menjaring suara. Pada saat pilkada Jakarta, politik indentitas secara liar disebarkan melalui banyak lini, termasuk masjid yang seharusnya bebas dari persoalan politik dan kekuasaan. Namun kita tahu semua, hal itu terjadi pada masa itu.

Akibatnya sungguh parah. Mereka saling menghujat , membenci konstastan lain yang beragama berbeda. Mereka juga menyerang para pendukungnya dan menyebut dengan istilah tertentu. Ini berkembang sejak sebelum kampanye dan menjelang Pilkada Jakarta 2017.

Lebih sedih adalah ketika kita mendapati cara yang sama juga terjadi saat Pilpres 2019. Saling menyerang dan membenci satu sama lain. Malah saling fitnah, padahal mereka pada keyakinan yang sama. Permusuhan dan argumentasi tanpa naluri kebangsaan mengisi banyak timeline di medsos sehingga permusuhan itu seakan abadi, bahkan sampai sekarang. Politisasi identitas dan agama kerap menjadi pengeruh dari suasana perlombaan menjadi peperangan.

Karena itulah, di tahun politik ini menuju 2024, kita harus mengubah mindset kita terhadap konstestasi politik yang sejatinya hanya meraih kekuasaan untuk lima tahun mendatang. Kontestasi politik seharusnya tidak membuat permusuhan abadi yang tak perlu, namun seharusnya berlomba untuk mencari cara terbaik untuk kesejahteraan masyarakat dalam program-programnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline