Sejenak lagi kita akan bertemu dengan hari Raya Idul Fitri 1441 H; hari yang ditunggu umat muslim seluruh dunia karena merupakan kemenangan setelah satu bulan penuh melaksanakan ibadah puasa. Tidak mudah melampaui puasa kali ini karena selain menahan lapar dan dahaga, umat muslim juga diharuskan untuk melawan pandemic Covid -19 yang kini melanda dunia.
Banyak ketidaknormalanyang harus kita lampaui pada masa pandemic kali ini. Semisal bekerja dari rumah, atau belajar dari rumah, melakukan rapat secara jarak jauh dll. Kita juga sangat dibatasi dalam bepergian keluar kota dan terdapat juga sanksi-sank juga ketentuan itu dilanggar. Dengan kata lain, ketidaknormalan ini untuk sementara membuat itu menjadi kenormalan baru.
Hal paling menyedihkan adalah banyaknya perubahan dunia kerja dan bisnis selama pandemic berlangsung. Sebenarnya ini bisa dimaklumi karena bagaimanapun juga semuanya jadi terbatas; pergerakan barang, mobilitas orang dan lain sebagainya. Mungkin kita ingat saat kota Wuhan di China melakukan lockdown, dan Indonesia menjadi salah satu negara yang akhirnya melarang penerbangan dari dan ke China termasuk import beberapa komoditi yang menyebabkan protes dari pihak kedutaan China di Indonesia yang menilai bahwa Indonesia berlebihan. Namun kita juga harus sadar bahwa reaksi Indonesia itu didasarkan pada keinginan negara untuk melindungi semua warga negaranya.
Beberapa bulan berlalu dan banyak perkembangan soal Covid ini. Penyakit yang sangat menular ini sudah menyebar luas ke seluruh dunia dan menyebabkan kerepotan yang sangat luar biasa. Pergerakan dan mobilitas orang kian sempit dan jika mau melanggarnya (dengan alasan apapun) akan ada imbas yang terjadi. Dalam kasus ini mungkin kita ingat kasus ijtima di Gowa yang diikuti banyak orang termasuk dari Malaysia Thailand dan beberapa negara. Tak hanya di luar negeri, para peserta yang berasal dari dalam negeri ketika kembali, menularkan penyakit itu ke beberapa orang di lingkungannya. Hal ini tentu harus jadi perhatian kita semua karena bagaimanapun dan dengan alasan apapun berkumpul pada masa sekarang ini adalah langkah yang sangat kurang tepat.
Karena itu pada momentum puasa kali ini kita harus kembali mengingat bagaimana Islam mengutamakan kesehatan (nyawa) dengan melakukan banyak pembatasan sosial. Selain itu karena banyak warga yang mengalami perubahan sosial- ekonomi dalam hidupnya makan kita layak untuk memberikan dukungan / support kepada mereka, agar sebagai bangsa kita lebih kuat dan lebih berdaya usai pandemic ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H