Lihat ke Halaman Asli

Suasana Sendayung Kota Seribu Wayang

Diperbarui: 13 Januari 2016   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suara burung bersendayung dengan riang
Terdengar tapak kaki yang semakin jelas
Suasana hangat menentramkan jiwa
Keramaian yang mulai terasa

Ku lihat pemandangan hiruk pikuk kota
Tak terlihat sedikitpun aura sepi
Jalanan yang penuh sesak dengan kendaraan
Masih bisa di temukan tapal kuda

Semua baru memulai awalnya
Kedai warung mulai melebarkan lapaknya
Sepeda mulai di kayuh dengan pelan
Kusir yang siap untuk memukul tunggangannya

Kini telah terserimbak penuh makna
Kota bersejarah telah berubah
Berubah menjadi lebih sibuk
Lebih padat dan lebih modern

Ingatkah engkau dulu
Ingatkah engkau sebelum seperti sekarang
Kota yang menjadi saksi bisu
Saksi bisu perjuangan pahlawan

Sebagai tempat tinggal para raja
Tempat para raja memutuskan
Memutuskan kehendak
Kehendak yang harus ditaati

Oh.. kota ku...
Kerinduanku padamu membuatku candu
Candu untuk mengunjungimu, melihatmu
Dan merasakan keindahanmu

Ingin sekali ku katakan padamu
Bahwa aku mencintaimu,
Kotaku tercinta.....
Jogja...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline