Lihat ke Halaman Asli

Mimpi yang Berujung Petaka

Diperbarui: 29 Oktober 2015   13:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

      Sudah delapan tahun, tubuhku terbaring di atas kapas berbentuk balok. Aku tidak tau apa yang telah aku alami, aku hanya merasa tubuhku seperti lemah dan lemah, tubuhku pun semakin tak berdaya lagi. Lalu, tiba-tiba aku masuk ke dalam lorong waktu yang mengantarkanku menuju alam lain yang tidak pernah kutemui sebelumnya.

      Terik matahari menyilaukan mataku, membuatku terbangun dan tersadar dari tidurku, “Kanjeng Putri!”. Terdengar seperti suara orang yang sedang memanggil-manggil namaku.

“Kanjeng Putri!” dengan suara seperti tergesa-gesa, aku mendengarkan suara tersebut. Ku mencoba membuka pintu kamarku untuk memastikan siapa yang sedang memanggil-manggil namaku sedari tadi.

“Oh syukurlah, Kanjeng putri ternyata sudah bangun to!”.

“Memangnya ada apa, Mbok Yum?”.

“Jadi seperti ini Kanjeng Putri, tadi Prabu Rawa Langit menyuruh saya untuk mencariKanjeng Putri!”

“Ada perlu apa ya, Rama mencari saya?”.

“ Maafkan saya Kanjeng Putri, saya kurang tau soal itu!”.

“Ya sudah, kalau begitu saya akan mencari tau sendiri! Memangnya sekarang Rama ada dimana, Mbok Yum?”

“ Prabu Rawa Langit sedang makan bersama kolega kerajaan yang lainnya, Kanjeng Putri.”

“ Baiklah, terima kasih banyak Mbok Yum. Saya akan segera kesana untuk bertemu dengan Rama di ruang makan.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline