Lihat ke Halaman Asli

Mahalnya Kejujuran

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

KENAPA UN TAKUUT? >>>>>

UN sering menjadi momok bagi para siswa-siswi di jenjang Sekolah Dasar (SD),Sekolah Menengah Pertama (SMP),maupun Sekolah Menengah Atas (SMA).Momok sering di identikan dengan rasa takut yang luar biasa yang di alami oleh segenap para siswa-siswi yang berstatus kelas akhir (6,9 dan 12).Khawatir tak mampu mengerjakan soal UN dengan baik.Khawatir tidak lulus,tak mampu menjawab soal,khawatir blank .Ini sepertinya deretan daftar alsan yang kita jumpai saat siswa akan menghadapiUN.Ujian Nasional yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia ini, merupakan ujian teori untuk menentukkan kelulusan siswa di jenjang sekolah untuk melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya.Nah,di saat akan menghadapi ujian semacam inilah banyak muncul peristiwa kontroversal dengan adanya banyak cara yang di gelar,dengan tujuan untuk menghilangkan rasa takut para siswa ,orang tua bahkan orang tua  di sekolah ,rasa takut akan ketidak lulusan para siswa-siswi di sekolah juga di rasakan oleh para guru-guru di setiap sekolah.Namun di sisi lain Nilai atau Kelulusan kah? yang menjadi prioritas siswa bahkan sekolah itu sendiri.Tanpa membuat daftar pertanyaan pun ,tentu  akan TERJAWAB.Banyak yang mengatakan dengan harapan dapat LULUS 100% dengan nilai yang memuaskan,namun salah kaprahnya mereka mematok kelulusan dengan angka ,inilah yang menjadi beban terberat bagi siswa mungkin sampai akhir hayatnya melihat nilai rendah manjadi pesims tersendiri.Namun hal ini sebenarnya tidak perlu difikirkan ,bagaimana kita mengatur strategi belajar yang baik,menata niat,emosi dan positif thinking dan tetap berusaha dengan jalan kejujuran.Tapi....Perlu di ketahui ,cara-cara  yang di gelar tentu ada mulai dari sistem yang positif bahkan sistem negative pun tak segan di selenggarakan.pesimis tidak hanya dialami oleh siswa namun guru terkadang cemasnya melebihi siswa.Temani Aku Bunda adalah suatu referensi penerenungan bagi kita.

Tak jarang bahkan, sering kali terjadi di Indonesia tersebarnya berita ,beredarnya KUNCI JAWABAN UN.Sebelum UN di laksanakan, hal ini merupakan godaan IMAN terbesar buat para kaum pelajar yang berasal dari kelas akhir.Namun,tak hanya kunci jawaban beredar dan di perjual belikan,bahkan ada  sekolah yang tega menyuruh siswa atau siswi untuk bertukar jawaban kepada teman-teman seruangan saat UN di laksanakan.Hal ini sangat miris jika di dengar,siapa yang menyuruh?? Yaa! Guru yang menyuruh!.ADA satu kisah yang perlu di simak oleh seluruh siswa-siswi dimanapun kalian bersekolah ,juga para guru-guru dimanapun anda mengabdi ,setinggi apapun jabatan anda dan para orang tua seberapa lamapun anda sibuk akan duniawi.TETAP!Anak adalah suatu anugrah yang WAJIB di jaga dan di arahkan.Seorang bocah laki-laki yang bernama Abrar yang duduk di Sekolah Dasar (SD), di SDN 06 Petang, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.Saat  Abrar menjalani Ujian Nasional pada 10 Mei 2011,tahun lalu ,Abrar sangat  dirundung rasa gelisah ,cemas  dan bingung saat melaksanakn UN di sekolahnya.

Yaa memang “Kecurangan” UN, sudah menjadi rahasia umum dan itu menjadi biasa dari zaman sebelum UN sampai kini di zaman UN, kecurangan dengan beragam bentuknya seakan menjadi hal yang lumrah. Temani Aku Bunda, Kisah seorang Abrar yang berusaha untuk mengaplikasikan doa yang selalu diungkapkannya, Allahumma arinal-haqqa haqqan warzuqnat-tiba’ah, wa arinal-batila batilan warzuqnaj-tinabah, bi rahmatika ya arhamar-rahimeen. “Ya Allah Tunjukilah kami kebenaran dan berikan kami jalan untuk mengikutinya, dan tunjukanlah kami kebatilan dan berikan kami jalan untuk menjauhinya”. Pertentangan bathin yang sangat amat menyakitkan dirinya ,saat dirinya bersama-kawan-kawannya dikumpulkan oleh guru, berkait akan dilaksanakannya UN. Saat itu seorang guru yang seharusnya menjadi role model kejujuran memerintahkan para siswa untuk menutup mulut rapat-rapat, tidak membicarakan kepada siapapun termasuk orang tua bahwa mereka,akan diberi kunci jawaban UN tersebut melalui media HP.Dan saat UN terlaksana merekan di perintahkan untuk bertukar jawaban.

Kejujuran Abrar terungkap,saat ia menyampaikan kepada orangtuanya bahwa telah terjadi kecurangan dalam pelaksanaan UN. Ibu seakan menjadi tumpuan harapannya menumpahkan rasa sakit karena diminta menutupi kecurangan. Apa yang terjadi setelah kasus terungkap? Abrar dan keluarga menjadi bulan-bulanan cibiran masyarakat, sekolah dan lingkungan perumahannya. Sok pahlawan, sok jujur, meski mereka yang sudah tahu berkata sudahlah ikuti arus saja, semua kan untuk kebaikan anak dan sekolah kita. Irma Winda Lubis ibunda  Abrar sangat tersentuh saat anaknya membacakan puisi karya Elvira Yanti Mahyor ,winda menangis saat mendengar lirik demi lirik yang di baca sang anak.

CUPLIKAN PUISI>>>>

Bunda,
aku ingin menangis di pelukanmu,
aku ingin bercerita kepadamu.
Karena saat ini aku sendiri, bunda.

Semua kawan menatapku penuh benci,
mengejekku sebagai anak yang sok jujur.
Aku tidak melakukan apa-apa.
Aku hanya melakukan apa yang seharusnya.
Aku hanya melakukan apa yang selalu dinasehatkan oleh orang tua,
yaitu JUJUR.

Bunda,
aku tidak pernah menyangka jujur butuh keberanian baja,
butuh kekuatan hati yang luar biasa,
butuh kerja keras dan air mata
Aku hampir tidak kuat, bunda.

Bunda,
kini aku sedih melihat engkau,
orang yang melahirkan aku ke dunia,
orang yang membesarkan aku dengan penuh cinta,
orang yang selalu hadir di saat aku terluka,
harus menerima ejekan dari mereka,
hanya karena aku ingin JUJUR saja,
padahal JUJUR membuatku lega, bunda.

Maafkan aku,

Bunda,Salahkah sikapku?
Apakah aku tidak usah jujur saja?
Agar engkau tak lagi terluka.
Aku bingung, aku gelisah, aku cemas, aku takut.
Tolong temani aku, bunda.
Tolong lindungi aku, bunda.
Aku hanya ingin jujur, karena jujur membuatku lega.

KARYA : Elvira Yanti Mahyor

Membaca saja membuat batin rasanya ikut bergetar,menangis akan kepolosan bocah.Winda terasa terdorong ingin memperjuangkan atas kejujuran tersebut. Usaha keras Ibunda Abrar untuk mencari keadilan dan perlindungan nampaknya tidak membuahkan hasil, sampai saat ini kasus kebodohan berjamaah bangsa ini semakin tenggelam. Orang-orang “besar” dinegeri ini memang sudah tidak peduli dengan kejujuran, dengan keyakinannya yang kuat akan kebenaran, bunda seakan menjadi jasad terhadap ruh kejujuran yang dimiliki anaknya tanpa kenal lelah berjuang bertanya kesana kemari. Pada intinya ia ingin pemerintah merubah system pendidikan Indonesia, ia memperjuangkan hak-hak anak. Apa yang bunda dapat? Ia hanya mendapat kelelahan, institusi pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan terlihat sekali ingin melanggengkan kebodohan ini, berbagai pejabat terkait menutup mata tidak mau ditemui. Bahkan anggota DPRD pun tanpa suara, hanya gaya, bunda terlihat lelah, ia berjuang sendiri, karena yang lain memang telah mengikuti arus. Tapi keyakinan dan Abrar telah memberinya ruh untuk tetap mengkampanyekan kejujuran, karena kata Abrar dalam petikan puisinya, JUJUR MEMBUAT AKU LEGA.

Hal inilah yang membuat winda ibunda Abrar seakan belum puas akan perjuangannya terhadap isi hati yang terdalam dari sang anak.Pemerintah tak ada yang meng-gubris kejujurannya.Winda merasa geram akan negeri ini namun di sisi lain ingin menyadarkan negeri ini.Betapa “mahal” kejujuran di negeri ini.Ibunda abrar terdorong untuk menbuat film dokumenter atas perjalanannya yang tak pernah lelah memperjuangkan kejujuran. Nah, perjuangan sang bunda itulah yang menjadi alur utama dalam film ini.'Temani Aku Bunda' merupakan produksi Yayasan Kampung Halaman dengan sutradara Tedika Putri Amanda dan Irma Winda Lubis. Pengerjaan film tersebut dilakukan selama satu tahun.

Ini merupakan salah satu pembelajaran bagi kita.Negeri ini perlu di benahi,insannya pun amat perlu.Guru tak harus dari orang yang berseragam dengan bawaan setumpuk buku.Namun,Abrar adalah guru kita,mari kita dengarkan dan kita resapi bahwa JUJUR MEMBUAT “KITA” LEGA ,tak hanya itu ,jujur adalah kunci dari semua kesulitan,karena Tuhan bersama orang-orang yang jujur.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline