Dalam dunia pendidikan di Indonesia memiliki berbagai perubahan yang sangat cepat. Apalagi dalam hal kurikulum pendidikan yang sering berubah-ubah. Dilihat dari segi pengertian kurikulum sendiri. Secara etimologi, kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya "pelari" dan curere yang berarti "tempat berpacu".
Secara terminologi, istilah kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan yaitu sejumlah pengetahuan atau kemampuan yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa guna mencapai tingkatan tertentu secara formal dan dapat dipertanggung jawabkan.
Kurikulum adalah segala sesuatu yang perlu ditempuh dan harus diselesaikan oleh siswa tujuannya untuk memberikan pengetahuan, mengembangkan potensi siswa agar mampu ikut andil dalam kehidupan bermasyarakat dan berguna bagi masyarakat, serta juga akan berguna masa depannya kelak. Namun, kurikulum pendidikan di Indonesia masih sering berubah-ubah.
Dengan seringnya perubahan pada kurikulum pendidikan membuat banyaknya perubahan dalam komponen materi dan perubahan strategi pengajaran.
Permasalahan kurikulum pendidikan di Indonesia yang sering berubah-ubah sebenarnya juga bertujuan untuk mencapai arah kegiatan pendidikan yang ingin dijalankan, begitu pula dengan komponen materi yang disediakan sangatlah kompleks, dan perlunya penyesuaian strategi pembelajaran yang tepat supaya mudah diterima oleh siswa, serta perlunya evaluasi disetiap kurikulum yang telah dilakukan.
Kurikulum di Indonesia yang komponen materinya sangatlah kompleks berdampak pada guru dan juga siswanya. Pasalnya siswa harus berusaha untuk memahami materi yang ada dan guru juga harus mengejar target materi yang diajarkan. Siswa yang sebenarnya belum paham akan materi yang diajarkan, namun guru akan tetap melanjutkan materi yang diajarkan untuk mencapai target. Sehingga banyak siswa yang hanya sepintas mempelajari satu materi tanpa mampu mengembangkan soft skill yang dimilikinya, karena harus lanjut ke materi berikutnya.
Guru juga tidak bisa maksimal dalam memberikan materi. Ditambah dengan kondisi kurikulum pendidikan yang sering berubah menyebabkan perlunya penyesuaian terhadap pengajaran kepada siswanya dan siswa dituntut untuk menyesuaikan pengetahuan yang diterimanya.
Dengan seringnya berubah kurikulum diperlukan penyesuaian strategi pelaksanaan meliputi pengajaran, penilaian, bimbingan dan penyuluhan serta pengaturan kegiatan sekolah, namun harus tetap disesuaikan dengan kurikulum yang sedang digunakan. Guru harus mampu membuat strategi yang sesuai dengan kurikulum yang sedang dijalankan.
Strategi yang tepat dalam pelaksanaan kurikulum dapat memberikan hasil yang sesuai harapan, namun jika strateginya tidak tepat maka harapan dalam kurikulum tersebut tidak mendapat hasil yang tepat.
Dan peranan penting yang perlu ada di kurikulum adalah evaluasi. Evaluasi yaitu kegiatan terencana untuk mengukur, menilai, dan keberhasilan suatu program. Kegitan ini dijadikan bahan penilaian untuk kurikulum yang telah dilakukan apakah perlu dilanjutkan atau diganti kurikulum baru.
Dari hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijakan pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijakan pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan model kurikulum yang digunakan.