Lihat ke Halaman Asli

Wahabi dalam Sejarah Bangsa Indonesia

Diperbarui: 18 Februari 2022   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak sedikit di Negeri ini orang-orang yang terhasut dengan isu-isu mengenai Wahabi. Lalu ikut-ikutan memberi stempel kepada mereka yang mendakwahkan Tauhid serta memberantas bid'ah sebagai Wahabi. Padahal kalau kita menelisik lebih jauh dari sudut sejarah, justeru banyak dari para pendiri bangsa ini adalah mereka yang terpengaruh oleh faham pembaharuan yang diusung oleh kaum yang digelari sebagai Wahabi itu.

Bila kita kembali membaca sejarah, bagaimana sosok Sang Proklamator Soekarno yang sampai memuji-muji gerakan Wahabi sebagai sebuah gerakan suci untuk mewujudkan cita-cita Islam, agar ummat Islam dapat semata-mata hanya beribadah kepada Allah ta'ala. Dan pujian Bung Karno terhadap gerakan Wahabi itu, ia tuangkan melalui surat-menyuratnya bersama Ustadz Hassan Bandung, dari tempat pengasingannya di Ende. Bahkan Bung Karno juga sangat mengagumi sosok Imam Ibnu Saud, seorang pemimpin Politik dari Kerajaan Arab Saudi yang dikenal sebagai pelopor gerakan Wahabi bersama Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab. Bung Karno sendiri sampai menerjemahkan buku mengenai biografi Imam Ibnu Saud ke dalam bahasa Indonesia dari buku berbahasa Inggris, pendiri dari Kerajaan Saudi Arabia itu, serta memuji-muji Imam Ibnu Saud sebagai sosok yang patut untuk diteladani cara kepemimpinannya. 

Tokoh-tokoh bangsa Indonesia semisal KH. Agus Salim, KH. Ahmad Dahlan, KH. Ki Bagus Hadikusumo, KH. Isa Anshari, KH. Mohammad Natsir, Buya Hamka, Ust. Prawoto Mangkusasmito dan orang-orang semisal mereka. Mereka semua adalah orang-orang yang gigih mendakwahkan dakwah pembaharuan Islam. Mengajak ummat Islam untuk menjauhi Takhayul, Bid'ah dan Khurafat, serta membasmi kesyirikan dan menumbuhkan ketauhidan. Bahkan kita tak boleh lupa, bagaimana perjuangan Imam Bonjol bersama kaum Paderi yang digelari sebagai kaum Wahabi dalam berjuang mengusir Penjajah Belanda.

Berdasarkan fakta sejarah di atas, sangat jelas bahwa gerakan Wahabi turut memberi andil besar dalam mewarnai pemikiran perjuangan tokoh-tokoh perlawanan Bangsa Indonesia. Olehnya, akankah kita mau mengatakan bahwa para pendiri bangsa tersebut sebagai orang-orang yang ingin memecah-belah ummat dan termasuk golongan orang-orang yang sesat karena memiliki corak pemahaman dan pemikiran yang terpengaruh paham pembaharuan Wahabi? Sebagaimana yang saat ini dialami dan dituduhkan kepada Ustadz dan Ulama yang memiliki misi dakwah yang sama dengan mereka, yakni mendakwahkan agar ummat Islam Indonesia menjauhi bid'ah, takhayul, khurafat, serta meninggalkan kesyirikan. 

Sejatinya, permurnian ajaran Islam yang saat ini dilakukan, hanyalah tongkat estafet dari apa yang telah dilakukan oleh tokoh-tokoh Bangsa sebelumnya. Yakni semata-mata agar ummat Islam Indonesia men-tauhid-kan Allah Ta'ala. Sebab dengan men-tauhid-kan Allah, in syaaa Allah, keberkahan dari langit akan turun bagi Bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline