Lihat ke Halaman Asli

Budaya Ujian Nasional

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

BUDAYA UJIAN NASIONAL

Oleh Dede Tia Renita

Budaya merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai sesuatu. Ujian Nasional (UN), telah lama kita ketahui istilah tersebut sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) yang sekarang sudah dihapuskanmengenai UN tersebut, sedangkan SLTP dan SLTA masih eksis diadakannya UN.

Menurut Wikipedia bahasa Indonesia Ujian Nasional biasa disingkat UN / UNAS adalah system evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional, dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilai Pendidikan Depdiknas di Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan, bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas, penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Lebih lanjut dinyatakan bahwa evaluasi dilakukan oleh lembaga yang mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistematik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan dan proses pemantauan evaluasi tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan.

Evaluasi merupakan cara yang efektif untuk melihat kemampuan siswa, standar evaluasi dapat dilakukan dengan mengikuti UN. Contoh lain evaluasi hasil belajar misalnya di kelas dapat dilakukan dengan cara memberikan kuis, soal latihan dan Pekerjaan Rumah (PR) kepada siswa, agar guru dapat mengetaahui hasil akhir dari proses pembelajaran apakah siswa tersebut sudah paham dengan materi yang telah guru berikan.

Hasil akhir dapat ditentukan melalui UN, menempuh pendidikan selama tiga tahun hanya ditentukan oleh waktu tiga hari. Pasalnya jika UN tersebut siswa tidak mencapai standar kelulusan, maka dapat dikatakan siswa tersebut belum lulus dan harus mengulang kembali kelas sebelumnya yaitu kelas XI untuk tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan XII untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).

Semoga dengan diadakannya Ujian Nasional ini, standar pendidikan dapat menasional sesuai harapan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Keberhasilan melawati UN sangatlah diharapkan oleh siswa, guru, orang tua dan pihak sekolah lainnya. Karena dengan lulusnya siswa dari suatu sekolah menandakan mereka dapat mengembangkan sayapnya lebih lebar lagi seperti, siswa SLTP bisa melanjutkan ke tingkat SLTA, dan tingkat SLTA dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi (PT), baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Suasta (PTS) sesuai cita-cita dan kemampuan yang dimiliki siswa masing-masing.

Lakukan proses budaya UN dengan jujur dan bertanggung jawab, agar generasi penerus bangsa dapat memaksimalkan kemampuan dalam bidang pendidikan masing-masing. Ujian Nasional merupakan proses pencapaian suatu hasil akhir, maka semangatlah menempuh itu, jangan dijadikan beban atau penghambat untuk pendidikan lebih tinggi.

Tiap-tiap sekolah pada saat menjelang UN, melakukan les atau tambahan waktu belajar yang dilakukan setelah pulang sekolah, ini menunjukan agar kesiapan siswa semakin matang untung menghadapi UN, terutama dengan diadakannya Try Out (TO) sangat membantu dan memberikan ancang-ancang kepada siswa bahwa, bentuk soal UN seperti soal TO tersebut.

Hadapi soal UN dengan optimis, Bismillah. Jadikan UN sebagai proses yang membudaya sekaligus sebagai jalan menuju cita-cita.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline