Analisis Potensi Dan Kecenderungan Sektor Ekonomi Kota Bandung Tahun 2022
Abstract
This research is a case study that take a place in the Bandung city. The aim of this research is to identification and analyze the economic sectors that have potential and tendencies for economic growth. Economic growth itself is a benchmark for regional and national development that will determine the welfare of a region. This study uses secondary data from and uses several analytical tools, such as Location Quotient (LQ) and Shift Share. To manage existing data using quantitative methods. The results of this study are that there are 13 base sectors in the city of Bandung in 2022 with the largest LQ in the information and communication sector of 3.7. Then the informatics and communications sector is a sector that has a comparative advantage and is experiencing rapid growth.
Keywords: Bandung; prosperty; LQ; Shift Share
Abstrak
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan mengambil lokasi di Kota Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis sektor-sektor ekonomi yang memiliki potensi dan juga kecenderungan untuk pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi sendiri menjadi tolak ukur pembangunan daerah maupun nasional yang akan menentukan kesejahtreraan suatu daerah. Penelitian ini menggunakan data yang bersumber dari BPS serta menggunakan beberapa alat analisis, seperti Location Quotient ( LQ) dan Shift Share. Untuk mengelola data yang ada menggunakan metode kuantitatif. Hasil dari penelitian ini adalah adalah terdapat 13 sektor basis di kota Bandung pada tahun 2022 dengan LQ terbesar pada sektor informasi dan komunikasi sebesar 3,7. Lalu sektor informatika dan kominikasi adalah sektor yang memiliki keunggulan komparatif serta mengalami pertumbuhan yang cepat.
Kata kunci: Bandung; kesejahteraan; LQ; Shift Share
Pendahuluan
Setiap daerah baik secara nasional, provinsi maupun kota pastinya dituntut untuk meningkatkan kesejahteraan daerahnya masing-masing. Setiap daerah memiliki otonomi daerah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan kesejahteraan dalam proses pembangunan negara Indonesia (Mahadiansar, Ikhsan , Sri Sentanuc, & Aspariyana, 2020). Pembangunan nasional dipengaruhi oleh pembangunan daerah. Indikator keberhasilan pembangunan suatu daerah adalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan progres positif pada barang dan jasa yang dihasilkan dengan tolak ukur sebuah besaran yang disebut Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Hal yang perlu diingat adalah kesejahteraan suatu wilayah pastinya tidak sama dengan wilayah yang lain. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan struktur ekonomi. Untuk merencanakan suatu wilayah agar lebih sejahterah tergantung pada kegiatan sektor-sektor dalam menghasilkan barang dan jasa. Menurut ( Rizani, 2019) perencanaan pembangunan guna meningkatkan sektor ekonomi harus diawali dengan identifikasi sektor unggulan atau potensi dari sektor ekonomi daerah serta kecenderungan sektor perekonomiannya . Oleh sebab itu menganalisis sektor basis dan non basis merupakan hal yang begitu krusial. Tak hanya itu analisis mengenai kecenderungan sektor ekonomi tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi dalam membentuk kebijakan dan perencanaan ekonomi di suatu wilayah guna menuju langkah awal pembangunan yang terarah (Firmansyah, 2021).
- melakukan kegiatan ekonomi di wilayahnya sendiri sehingga penawarannya sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi daerah tersebut dan perkembangannya selalu tetap tidak pernah melebihi pertumbuhan ekonomi wilayah (Jumiyanti, 2018).
- Teknik analisis Location Quotient
Location Quotient (LQ) yaitu suatu analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat spesialisasi suatu sektor-sektor ekonomi pada suatu wilayah atau sektor-sektor apa saja yang masuk dalam sektor basis dan sektor non basis di suatu wilayah. Digunakan untuk menganalisis: