Lihat ke Halaman Asli

Jatuh

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

awalnya aku berjalan entah dari mana hingga aku bisa sampai tepat di depan meja belajarmu di kelas. Kita berada dikelas yang sama. Tidak hanya kita. Tapi aku tidak tahu apa yang mendorongku untuk tetap terus berjalan tepat ke mejamu. Dan aku tidak sempat mengingat sejak kapan aku hilang kendali seperti ini. Kamu tidak ada di mejamu. Aku tidak melihatmu hari ini. Tampak sangat sepi meja itu tanpamu. Kelas menjadi begitu membosankan hari ini. Tidak seperti biasa. Tanpa keterangan yang jelas kamu tega membiarkan meja itu kesepian. Dan tanpa perasaan kamu membiarkan aku bertingkah tidak seperti biasanya tanpa kehadiranmu. Mejaku diujung sini dan mejamu diujung situ. Hanya butuh menyerongkan sedikit kepalaku agar dapat melihatmu. Kamu juga sering menyerong melihat ke arah ku, tapi bukan demi melihatku. Terakhir kali ku ingat sekarang menyerongkan kepala kearah mu menjadi rutinitasku setiap kuberada di kelas. Tidak ingat kapan awal rutinitas ini bermula. Tapi kuakui aku telah JATUH hati sama kamu !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline