Kala menjelang liburan, mungkin temans sudah menyiapkan berbagai macam agenda, hal-hal apa yang menjadi target untuk dilakukan saat libur sekolah, kuliah atau bekerja. Pilihan tempat berlibur bahkan tawaran promo berlibur makin bervariasi seiring berkembangnya berbagai aplikasi daring yang dapat mempermudah kita melakukan pemesanan hotel, tiket, atau bahkan paket wisata.
Seperti tagline yang kerap digaungkan Kementerian Pariwisata "wonderful Indonesia" (mungkin temans sering lihat atau dengar), pilihan tempat wisata di Indonesia sebagai alternatif liburan memang bikin bingung. Ini tak lain karena setiap tempat punya ciri khas atau keunikan tersendiri (tapi sih ya tetep ku menyesuaikan sama minat dan dompet ...hehee). Pada ulasan kali ini, ku akan bahas beberapa momen seru saat liburan di salah satu pantai selatan yang berada di wilayah provinsi Jawa Barat (Jabar), pantai Pangandaran.
Sebelumnya kawasan pantai Pangandaran ini masuk pada wilayah Kabuoaten Ciamis. Tetapi terhitung sejak 25 Oktober 2012, resmi memisahkan diri menjadi Kabupaten Pangandaran. Selain karena banyaknya obyek wisata di kawasan pantai pangandaran, tempat ini juga makin ngehits karena salah seorang Menteri Kabinet Kerja yang cukup fenomenal merupakan putri daerah Pangandaran. Pasti temans sudah pada hapal kan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pujiastuti.
Yap, sebelum malah kepanjangan cerita tentang hal yang menyangkut Pangandaran, ku akan mulai berbagi cerita ya sedikit momen-momen seru liburan di sana 3D2N. Jadi ku dan keluarga kecil berlibur di kawasan wisata pangandaran memang sebelum waktu-waktu nya orang berlibur. Sengaja memang biar gak terlalu penuh, walaupun ternyata tetap ramai ya temans. Nah kami melakukan reservasi hotel sebulan sebelum keberangkatan, lewat aplikasi traveloka. Ternyata ini bermanfaat juga karena ketika hari H menginap di sana harganya sudah lebih tinggi. Sebelum memilih pesanan dari traveloka itu, kami biasa ya membandingkan juga sih dengan aplikasi yang lain, tapi ya tetep yang lebih murce di traveloka..hehe
Selama berlibur di Pangandaran, kami memilih hotel yang berada di kawasan Pantai Barat Pangandaran. Salah satu alasannya adalah karena kawasan pantai barat lebih dekat dengan zona aman untuk berenang di pantai. Meskipun ada juga beberapa zona di pantai barat ini yang juga diperingatkan sebagai zona berbahaya untuk berenang.
Eh terus di mana sih lihatnya zona-zona itu? Jadi kami sih kemarin melihat dari spanduk yang dipasang tim Balawista, mendengar pengumuman, dan bendera yang ditwgakkan di tepi pantai. Kalau warna merah benderanya, jelas lah ya itu berbahaya. Ada beberapa alasan juga sih kenapa berbahaya. Kalau ku dengar dari pengumuman yang kerap secara berkala disampaikan melalui pengeras suara, salah satunya adalah potensi pusaran arus laut yang membahayakan para perenang. Makanya, teteup kalau pun mau berenang harus lihat dulu warning-warningnya.
Eh iya, balik lagi kita ngomongin hotel..(hihiiii, lanjuuutt pak ekooo!!!) Jadi, hotel di pangandaran itu memang banyak banget, mulai dari yang bisa dibilang hotel sampai sewa rumah untuk menginap juga ada. Harganya juga bervariasi. Selain di pantai barat, kawasan pantai timur juga banyak hotelnya. Kalau di pantai timur, kita bisa lihat matahari terbit dari pantai. Kelebihan lainnya, dekat dengan tempat makan seafood, tempat pelelangan ikan, dermaga kecil, dan tempat bermain banana boat. Cuma kalo berenang ya balik lagi ku sih prefer di wilayah pantai barat.
Eits, balik lagi ke hotel ya, jadi kemarin selama dua malam menginap di hotel Surya Kencana Sea Side Hotel. Dari pengalamam menginap kemarin, ternyata recomended juga nih hotel. Hotelnya dekat dengan pantai barat wilayah zona berenang, nyebrang doang(tinggal kayang juga bisa kali ya..hehe), dekat dengan pasar wisata, nggak kejauhan kalau mau nyari tempat makan seafood ke pantai timur, nggak kejauhan juga kalau mau ke tempat beli oleh-oleh jambal roti khas pangandaran yang langsung dari pengrajin, sarapannya lumayan enak dan banyak varian menu (untuk ukuran bintang 3), pisang gorengnya endes krenyes-krenyes (bisa dipesen any time pula ke kamar), nasi gorengnya yang dipesen ke kamar juga enak, ada kolam renang yang lumayan bersih bisa buat anak ataupun dewasa, tempat parkir lumayan luas deh (meski pas parkir papanya si kecil cium tembok..huhuu.), kalau mulai jam 10-an ada tukang bakso gerobak yang lumayan juga rasanya di dekat tempat parkir. Jadi kalo lagi puyeng-puyeng pengen bakso, gak kejauhan nyari..hehee.. Lumayan kan ya banyak juga kelebihannya.
Terus momen-momen apa aja sih selama di kawasan wisata pangandaran kemarin yang telah kami lalui (ceileh gaya banget berasa kayak ada momen apaaaa gitu..hehehee). Jadi, hari pertama kami start dari Cipanas Garut sekitar jam 10 (kami istirahat satu kali di daerah mesjid Ciamis). Setelah menempuh perjalanan hampir 6 jam sampailah kami di Pangandaran. Karena berangkat hari Kamis, jadi jalanan gak terlalu padat. Meski teteup wisatawan mah ada aja.
Sebelum memasuki kawasan pantai pangandaran, kita bakal bertemu dengan gapura selamat datang. Nah di sini juga kita akan dipungut biaya masuk kawasan pantai. Sebagai warga negara yang berusaha baik (kita harus dukung ini temans.. biar bisa jadi pendapatan asli daerah Kab. Pangandaran terus bisa digunakan kembali membangun dan mengembangkan ekonomi pariwisata di Pangandaran, biar lebih menyebar mengakar.hihii). Adapun besar retribusi masuk kawasan wisata pangandaran ini sebesar Rp 65.000 (Des 18). Ini hitungannya untuk satu mobil mini bus.
Biaya tersebut terdiri dari Rp 50.000 untuk kawasan wisata, parkir terusan Rp 5000, biaya persampahan Rp 5000 dan asuransi kecelakaan pengunjung wisata yang dihitung per kendaraan Rp 5.000. Nah tiket yang didapat disimpan dengan baik ya. Karena kalau keluar masuk kawasan pantai pangandaran kita nggak usah bayar lagi. Tinggal nunjukkin aja. Tapi ini buat kawasan pantai panvandaran lho ya. Kalau beberapa wisata lain yang masih wilayah Kab. Pangandaran, ya tentu beda lagi (nantikan di paragraf berikut-berikutnya..hehee).
Selanjutnya temans, setelah kami beritirahat sejenak di hotel. Si kecil mulai merengek untuk main pasir pantai. Lalu kami pun bergegas bersiap ke tepi pantai. Oh ya temans, sedikit cerita nih, sebenarnya pas berlibur kemarin ku kan orangnya suka parno dan panik (nggak kece ya....tapi gimana lagi dongs..hahaa), ku tetep teringat dengan kejadian tsunami di pangandaran tahun 2006 silam.