Saat ini Jepang sudah menjadi negara maju dan memiliki perekonomian yang menjadi salah satu terbesar di dunia. Perkembangan teknologi yang pesat di Jepang membawa kemudahan dan kemajuan bagi masyarakatnya. Namun, tidak hanya itu saja identitas yang melekat pada negeri matahari terbit ini. Selain dikenal karena kemajuannya di pelbagai bidang, Jepang juga dikenal karena kebudayaan-kebudayaan mereka yang unik nan menarik.
Budaya-budaya yang sudah tertanam dan mengakar di masyarakat Jepang inilah yang menjadi salah satu faktor pembentuk karakter dari masyarakat Jepang itu sendiri. Pada artikel kali ini, bersama-sama kita akan mengenal dan belajar dari budaya-budaya yang hidup di tengah masyarakat Jepang. Tentunya tidak semua kebudayaan dari luar itu baik menurut sudut pandang masyarakat kita.
Namun, tidak ada salahnya untuk mengetahui bagaimana manusia lain menjalani kehidupannya di tempat yang berbeda. Kita bisa belajar dari mereka dan mengadopsi budaya-budaya yang baik dan sesuai dengan corak masyarakat kita dalam kehidupan sehari-hari.
Budaya Jepang yang akan kita bahas dalam artikel ini adalah budaya-budaya yang memiliki nilai universal. Sehingga masihlah relevan dan sesuai bagi masyarakat kita. Baiklah, tidak perlu menunggu lebih lama lagi. Berikut adalah beberapa budaya Jepang yang dapat kita pelajari dan kita contoh bersama dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Selamat membaca!
1.Budaya Monozukuri
Nama monozukuri berasal dari dua kata, yakni mono yang berarti sesuatu yang dibuat atau barang dan zukuri yang memiliki arti membuat atau proses membuat.
Sehingga jika berdasarkan arti masing-masing kata, monozukuri berarti membuat barang. Namun jangan salah, monozukuri ini tidak hanya sekadar membuat atau menciptakan barang tapi bagaimana dapat menciptakan barang yang berkualitas dan terus beinovasi untuk mengembangkan produk tersebut.
Monozukuri inilah yang menjadi salah satu penggerak sektor manufaktur Jepang untuk menhasilkan produk-produk berkualitas. Bahkan pada tahun 1998 Perdana Mentri Jepang sampai membentuk monozukuri kondankai atau Dewan Konsultatif Monozukuri.
2. Budaya Mottainai