Lihat ke Halaman Asli

Tiara Indriyani

Selamanya menjadi pelajar untuk terus belajar

Berbicara tentang Kerja Sama

Diperbarui: 11 Februari 2022   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mendengar kata “Kerja sama” sepertinya sudah bukan hal yang asing lagi di telinga kita. Mulai dari lingkup pekerjaan, kegiatan kemasyarakatan, hingga dalam kegiatan pembelajaran sepertinya sudah sering dilakukan sesuatu bernama kerja sama ini. Berdasarkan KBBI sendiri mendefinisikan kerja sama sebagai kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama. Dari definisi tersebut dapat kita ketahui bahwa kerja sama dapat terjadi apabila diantara maisng-masing pihak memiliki kesamaan dalam hal tujuan atau keinginan yang ingin dicapai.

Pada masa sekarang kerja sama dianggap sebagai hal yang sudah sangat urgent untuk dilakukan karena memang terbukti bahwa kerja sama diperlukan di pelbagai sektor kehidupan. Bahkan sedari kita bersekolah, guru-guru juga sudah mulai mengenalkan praktik kerja sama melalui kegiatan kerja kelompok yang sudah sering diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.

Mengerjakan sesuatu dengan kerja sama memiliki beberapa keunggulan dibandingkan kerja sendiri. Dengan berkerja sama jelas hasil yang diperoleh akan lebih maksimal dan perkerjaan lebih cepat terselesaikan karena melipatkan banyak pihak dalam pengerjaannya, Banyaknya kepala yang terlibat dalam kerja sama juga akan menyumbangkan ide dan pemikiran yang berbeda pula dimana antara satu dengan yang lain saling melengkapi. Kerja sama dapat memberikan hasil yang maksimal apabila antar anggota kelompok saling membantu dan bersedia menempatkan kepentingan kelompok di atas kepentingannya pribadi. Kerja sama yang semacam ini tentu hanya berlaku pada hal-hal tertentu yang memang diperlukan adanya kerja sama.

Untuk beberapa persoalan seperti mengerjakan ujian atau persekongkolan kejahatan tentu kerja sama pada hal-hal tersebut jelas tidak diperbolehkan. Seperti mengutip pada penggalan Q.S Al-Ma’idah ayat 2 yang berbunyi “…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.” Pada ayat tersebut jelas menyatakan anjuran untuk mengerjakan tolong-menolog yang salah satunya dapat berupa kerja sama dalam hal kebajikan dan takwa. Namun, juga memberikan batasan-batasan akan kerja sama itu sendiri. Dimana kerja sama yang menyangkut hal-hal negatif yang menyebabkan dosa dan permushuan itu dilarang.

Kerja sama dapat terjalin dengan baik apabila antar pihak dapat saling percaya dan terbuka antara satu dengan yang lain. Sikap menerima segala saran yang dianggap memberikan hasil yang terbaik untuk mencapai tujuan bersama. Sehingga segala sikap individualis dan egois harus dijauhkan jika ingin mencapai hasil kerja sama yang maksimal.

Selain itu, meskipun dalam suatu kerja kelompok terdapat istilah pembagian kerja dimana pekerjaan dibagi secara individu bukan berarti masing-masing anggota  hanya fokus pada tugas yng diberikan kepadanya pribadi. Bagaimanapun yang namanya kerja kelompok tetap kerja sama yang diutamakan. Bukan kerja sendiri yang dilakukan bersama-sama. Sehingga dalam pelaksanaannya, meskipun masing-maisng anggota mengerjakan tugas yang telah diberikan kepada mereka secara pribadi, tetap harus ada koordinasi dan komunikasi antar anggota. Perlu rasanya menanyakan pendapat dari anggota lain terkait bagian pekerjaan yang dibebankan kepada kita. Sehingga hasil pekerjaan kelompok yang dihimpun dari bagian pekerjaan masing-masing anggota memuat isi berdasarkan persetujuan dan pendapat bersama.

Apabila dalam suatu kerja kelompok yang memerlukan adanya kerja sama tidak terdapat koordinasi dan komunikasi yang baik antar anggota. Maka hasil pekerjaan itu juga tidak akan maksimal. Perlu adanya sikap saling membantu apabila anggota lain mengalami kesulitan dengan pekerjaannya. Bukan justru bersikap bodoh amat asalkan tugas bagian sendiri selesai.

Sikap individualis seperti itu hanya akan mengganggu kerja sama kelompok. Tapi bukan berarti juga kita harus mencampuri seluruh pekerjaan anggota lain apalagi sampai memaksakan pendapat kita terkait tugas yang telah diberikan pada mereka. Sikap seperti itu akan membuat anggota lain merasa tidak nyaman dan merasa tidak memperoleh kepercayaan dalam menyelesaikan tugasnya. Selain itu bisa membatasi ruang mereka untuk menuangkan kretivitas dan ide-ide mereka. Membantu itu bole-boleh saja bahkan justru dianjurkan. Namun, kita juga perlu memahami kondisi dan kesediaan anggota lain terkait hal tersebut.

Referensi:

Setiyanti, Sri Wiranti.2012. Membangun Kerja Sama Tim. Semarang: STIE Semarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline