Lihat ke Halaman Asli

Implementasi MBKM di Universitas HKBP Nomensen Medan Menyiapkan Mahasiswa menuju Dunia Kerja

Diperbarui: 20 Juli 2024   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Medan, 20 Juli 2024

Ditulis Oleh :

Tiara Hasym Aritonang

Christina Sidebang

Putri Rosari Siburian

Universitas HKBP Nomensen Medan (UHN Medan) telah mengambil langkah signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui penerapan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ini bertujuan untuk memberikan kebebasan dan fleksibilitas bagi mahasiswa dalam menentukan jalur pembelajaran mereka, sehingga lebih siap menghadapi dunia kerja yang dinamis dan penuh tantangan. Penerapan program MBKM di UHN Medan diharapkan dapat menjadi salah satu solusi strategis dalam menghadapi berbagai permasalahan pendidikan tinggi di Indonesia, seperti relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri, peningkatan kompetensi lulusan, dan pengembangan soft skills mahasiswa.

Implementasi Program MBKM di UHN Medan

Universitas HKBP Nomensen Medan dengan cepat merespon kebijakan MBKM dengan menyesuaikan kurikulum dan memberikan berbagai pilihan pembelajaran kepada mahasiswa. Berbagai upaya dilakukan untuk memastikan bahwa implementasi MBKM dapat berjalan dengan efektif dan memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh civitas akademika. Salah satu bentuk implementasi MBKM yang dilakukan UHN Medan adalah melalui program magang bersertifikat. Program ini melibatkan kerjasama yang erat antara universitas dengan berbagai perusahaan dan instansi, baik di tingkat lokal maupun nasional. Melalui program magang bersertifikat, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk terjun langsung ke dunia kerja dan mengaplikasikan pengetahuan serta keterampilan yang telah mereka pelajari di bangku kuliah. Pengalaman ini sangat berharga karena mahasiswa dapat memahami dinamika kerja yang sesungguhnya, memperluas jaringan profesional, dan meningkatkan keterampilan praktis yang relevan dengan bidang studi mereka.

Selain program magang bersertifikat, UHN Medan juga mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam proyek riset dan kewirausahaan. Melalui proyek riset, mahasiswa diajak untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan inovatif. Mereka diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada di masyarakat, mengembangkan hipotesis, serta merancang dan melaksanakan penelitian untuk menemukan solusi yang efektif. Di sisi lain, program kewirausahaan memberikan wadah bagi mahasiswa yang memiliki minat dan bakat dalam bidang bisnis untuk mengembangkan ide-ide inovatif mereka menjadi usaha nyata. Mahasiswa dibimbing oleh dosen dan praktisi bisnis berpengalaman untuk merancang model bisnis, melakukan analisis pasar, mengembangkan produk atau layanan, serta mengelola operasional bisnis dengan efektif. Melalui program ini, diharapkan akan lahir wirausahawan-wirausahawan muda yang kreatif, inovatif, dan mampu berkontribusi dalam pengembangan ekonomi bangsa.

UHN Medan juga menawarkan program pertukaran pelajar sebagai bagian dari implementasi MBKM. Program ini memungkinkan mahasiswa untuk belajar di universitas mitra, baik di dalam maupun luar negeri, selama satu atau dua semester. Pertukaran pelajar memberikan wawasan global kepada mahasiswa dan kesempatan untuk belajar lintas budaya. Melalui program ini, mahasiswa dapat merasakan suasana akademik yang berbeda, belajar dari dosen dan praktisi di universitas mitra, serta memperluas jaringan sosial dan profesional mereka. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya pengetahuan dan keterampilan mahasiswa, tetapi juga membantu mereka untuk menjadi individu yang lebih terbuka, toleran, dan mampu beradaptasi dengan berbagai situasi.

Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial, mahasiswa UHN Medan turut serta dalam proyek kemanusiaan. Proyek kemanusiaan ini melibatkan kegiatan sosial di masyarakat, seperti pengabdian di daerah terpencil atau bantuan bencana. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diajak untuk berkontribusi secara langsung dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memahami berbagai permasalahan sosial yang ada, serta mengembangkan empati dan kepedulian terhadap sesama. Pengalaman ini sangat penting dalam membentuk karakter dan kepribadian mahasiswa agar menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline