Pada tanggal 20-29 Januari 2024 telah dilaksanakan edukasi untuk para kader kesehatan dan pengurus PKK di desa Ngasinan. Kegiatan ini melatarbelakangi adanya balita yang mengalami gizi kurang di Desa Ngasinan. Upaya yang dilakukan adalah memberikan pencegahan agar balita tersebut tidak semakin parah keadaanya, apalagi sampai menjadi gizi buruk. Maka dibutuhkan pengetahuan untuk menghadapi pertanyaan yang timbul yaitu tentang bagaimana cara mencegah terjadinya masalah kesehatan berupa gizi buruk.
Mahasiswi Undip bernama Tiara Hasna Widya Pramita yang kerap dipanggil Tiara berasal dari fakultas kesehatan masyarakat ini memiliki ilmu yang bisa dibagikan pada masyarakat di Desa Ngasinan. Tiara melakukan kegiatan edukasi tentang gejala, penyebab, faktor risiko, dan cara pencegahan penyakit polio. Ia menggunakan brosur sebagai media untuk menyalurkan ilmu pengetahuannya kepada kader dan pengurus PKK Desa Ngasinan.
Harapan dari Tiara adalah agar ilmu tersebut kelak disalurkan pada masyarakat Desa Ngasinan. Kader dan pengurus PKK diharapkan dapat menjadi pionir dalam mempromosikan kesehatan di masyarakat. Pendidikan Pencegahan Gizi Buruk Balita Bagi Kader dan Pengurus PKK dilaksanakan di setiap dusun sesuai dengan jadwal kegiatan posyandu berlangsung. Selama kegiatan posyandu, Tiara melakukan promosi kesehatan secara langsung/tatap muka. Terjadi kenaikan tingkat pengetahuan oleh para kader dan pengurus PKK mengenai Gizi Buruk. Tak lupa juga, Tiara memberi pemahaman terkait perbedaan gizi kurang, gizi Buruk, dan stunting.
"Iya mba, semoga nanti ga ada yang sampai stunting ya," ucap salah satu kader kesehatan posyandu setelah mengetahui perbedaan ketiga masalah kesehatan yang telah disebutkan tadi. Semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat hingga menurunkan angka kesakitan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H