Lihat ke Halaman Asli

Tiara Erlina

Mahasiswa

KKN Rekognisi UPI: Masa Penugasan Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 2 di SDS Insan Karima

Diperbarui: 10 November 2022   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dokpri

Perubahan zaman tidak bisa dihindari. Zaman akan terus berganti dan memberikan warna pada kebiasaan masyarakat dari berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali di dunia pendidikan. Pesatnya perkembangan teknologi menuntut sumber daya manusia yang maju dan berdaya saing. 

Hal ini menjadi tantangan bagi semua pihak, khususnya praktisi pendidikan agar mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Tidak hanya berkualitas dalam sisi nilai akademik, tetapi juga dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari untuk memberikan manfaat bagi orang sekitarnya.

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk mempertahankan bangsa dan negara dari ancaman kebodohan. Prestasi suatu negara atau bangsa yang maju menjadi tanda bahwa golongan tersebut memiliki pendidikan yang sangat baik. 

Dalam hal ini Indonesia masih terus berupaya agar mampu menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan merata. Manusia yang kritis, kreatif, dan solutif sangat dibutuhkan untuk mewujudkan masyarakat yang maju atau open minded. Manfaat pendidikan dan penerapannya di kehidupan sehari-hari dapat dirasakan oleh semua kalangan.

Perubahan-perubahan akan terus terjadi sepanjang zaman dan tidak bisa diprediksi secara pasti. Hal ini menjadi alasan mengapa pendidikan sangatlah dinamis, mengikuti arus zaman. Secara logika jika zaman berubah, maka orang-orangnya pun berubah. 

Cara mendidik manusia individu/kelompok saat ini tidak bisa disamakan dengan cara lama meskipun sudah dinilai ajaib atau mampu mengatasi masalah yang ditemukan. Memperlakukan manusia harus sesuai dengan zamannya dan apa yang dibutuhkannya. Kebutuhan saat ini jelas sangat jauh berbeda dengan masa lalu sehingga memerlukan strategi yang cocok dengan karakteristik atau kondisi saat ini.

Dokpri

Menanggapi hal ini, Kemendikbudristek memberikan terobosan dengan meluncurkan program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Tujuan adanya MBKM adalah untuk menjawab permasalahan yang sedang dihadapi saat ini demi mencapai keterampilan abad 20. Program MBKM ini mengambil konsep “proses pendidikan tidak hanya terbatas di dalam kelas, tetapi setiap media adalah alat untuk belajar”.

Kampus Mengajar merupakan salah satu dari sekian banyak program MBKM. Kampus mengajar diluncurkan secara resmi mulai awal tahun 2021. Tiara Erlina (20) mengikuti program Kampus Mengajar Angkatan 2 pada tahun 2021 yaitu tahun ajaran 2021/2022 semester gajil. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline