Penilaian obligasi merujuk pada proses menentukan nilai atau harga wajar dari suatu obligasi. Obligasi adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan, pemerintah, atau entitas lain sebagai bentuk utang. Saat seorang investor membeli obligasi, mereka memberikan pinjaman kepada penerbit obligasi dan menerima pembayaran kembali berupa bunga (kupon) dan pokok utang pada tanggal jatuh tempo.
Penilaian obligasi penting bagi investor dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam pasar obligasi. Tujuan dari penilaian obligasi adalah untuk menentukan harga yang adil atau nilai intrinsik obligasi tersebut. Harga obligasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti risiko kredit penerbit obligasi, tingkat suku bunga saat ini, waktu jatuh tempo, struktur pembayaran, dan peringkat kredit obligasi.
Proses penilaian obligasi melibatkan analisis faktor-faktor tersebut, serta penggunaan metode dan pendekatan tertentu. Metode yang umum digunakan dalam penilaian obligasi termasuk analisis fundamental, analisis teknis, dan pendekatan pasar. Analisis fundamental melibatkan penilaian kualitas kredit penerbit obligasi, analisis ekonomi, dan evaluasi faktor-faktor fundamental lainnya. Analisis teknis menggunakan pola pergerakan harga historis untuk memprediksi pergerakan harga obligasi di masa depan. Pendekatan pasar melibatkan perbandingan harga obligasi serupa di pasar untuk menentukan nilai yang wajar. Penilaian obligasi merupakan proses yang kompleks dan dapat melibatkan berbagai variabel dan pendekatan yang digunakan oleh para analis keuangan dan investor.
1. Nilai Intrinsik Obligasi
Nilai intrinsik obligasi yang membayar kupon merujuk pada nilai sebenarnya atau harga wajar obligasi yang mengambil dalam pertimbangan pembayaran kupon periodik dan pembayaran pokok utang pada tanggal jatuh tempo. Nilai intrinsik ini dihitung berdasarkan aliran kas yang diharapkan dari pembayaran kupon dan pengembalian pokok utang. Pada obligasi yang membayar kupon, nilai intrinsiknya terdiri dari nilai sekarang dari pembayaran kupon yang diharapkan di masa depan ditambah dengan nilai sekarang dari pengembalian pokok utang pada tanggal jatuh tempo. Metode yang umum digunakan untuk menghitung nilai intrinsik obligasi yang membayar kupon adalah dengan menggunakan konsep diskon arus kas, yaitu menghitung nilai sekarang dari setiap arus kas yang diharapkan.
Risiko kredit penerbit obligasi juga dapat mempengaruhi nilai intrinsik. Obligasi yang diterbitkan oleh penerbit dengan peringkat kredit yang lebih rendah cenderung memiliki nilai intrinsik yang lebih rendah karena adanya risiko default yang lebih tinggi. Sebaliknya, obligasi dengan peringkat kredit yang lebih tinggi cenderung memiliki nilai intrinsik yang lebih tinggi karena dianggap memiliki risiko default yang lebih rendah.
Sementara itu, obligasi yang tidak membayar kupon atau disebut juga dengan zero-coupon bonds (obligasi tanpa kupon) tidak memberikan pembayaran kupon periodik kepada pemegang obligasi. Nilai intrinsik obligasi tanpa kupon didasarkan pada selisih antara harga beli dan harga jual pada tanggal jatuh tempo. Dalam hal ini, nilai intrinsik obligasi tanpa kupon akan mengalami peningkatan seiring berjalannya waktu, mendekati nilai nominal atau pokok utang pada tanggal jatuh tempo.
Zero coupon bond memiliki risiko dan keuntungan yang perlu dipertimbangkan oleh investor. Keuntungan utamanya adalah investor dapat memperoleh pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi berbunga jika obligasi dipegang hingga jatuh tempo. Namun, zero coupon bond juga dapat memiliki volatilitas harga yang lebih tinggi karena tidak ada pembayaran bunga yang dapat mengimbangi fluktuasi suku bunga.
2. Hasil Obligasi
Hasil obligasi mengacu pada tingkat pengembalian atau pendapatan yang dihasilkan dari kepemilikan dan investasi dalam obligasi. Hasil obligasi dapat berasal dari dua sumber utama:
- Pembayaran Kupon: Sebagian besar obligasi membayar kupon, yaitu pembayaran bunga periodik kepada pemegang obligasi. Kupon ini dihitung sebagai persentase dari nilai nominal atau pokok utang obligasi. Misalnya, jika obligasi memiliki nilai nominal $1.000 dan tingkat kupon 5%, maka pemegang obligasi akan menerima pembayaran kupon sebesar $50 setiap tahun atau dalam pembayaran yang sesuai dengan jadwal kupon.
- Keuntungan atau Kerugian Kapital: Selain pembayaran kupon, hasil obligasi juga dapat berasal dari keuntungan atau kerugian kapital yang timbul dari perubahan harga pasar obligasi. Jika harga pasar obligasi naik di atas harga beli, pemegang obligasi dapat menghasilkan keuntungan kapital saat menjual obligasi sebelum tanggal jatuh tempo. Sebaliknya, jika harga pasar turun di bawah harga beli, pemegang obligasi mungkin mengalami kerugian kapital jika menjual obligasi sebelum tanggal jatuh tempo.
Untuk memberikan informasi yang akurat mengenai hasil obligasi, diperlukan data dan parameter yang lebih spesifik, seperti nilai nominal, tingkat kupon, tanggal jatuh tempo, dan harga pasar saat ini. Dengan informasi tersebut, Anda dapat menghitung hasil obligasi menggunakan rumus yang tepat.