Lihat ke Halaman Asli

Tiara Eka Puspita Sari

IAIN PALANGKA RAYA

Pentingnya Mengenal Nilai-Nilai dalam Investasi Saham

Diperbarui: 21 Mei 2023   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Pada dasarnya, nilai saham mencerminkan persepsi investor tentang prospek dan nilai perusahaan. Jika investor yakin bahwa perusahaan akan tumbuh dan menghasilkan keuntungan yang tinggi di masa depan, mereka cenderung membayar harga yang lebih tinggi untuk saham tersebut, yang mengakibatkan peningkatan nilai saham. Sebaliknya, jika investor meragukan prospek perusahaan atau kondisi pasar yang tidak menguntungkan, mereka mungkin menjual saham dan menyebabkan penurunan nilai saham.

Nilai saham juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti perubahan dalam kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi global, dan tren industri. Misalnya, kebijakan fiskal yang menguntungkan atau perkembangan teknologi baru dalam industri tertentu dapat meningkatkan nilai saham. Sebaliknya, kebijakan yang merugikan atau gejolak politik dapat menyebabkan penurunan nilai saham.

Nilai saham juga dapat dipengaruhi oleh faktor fundamental perusahaan, seperti pendapatan, laba, pertumbuhan, dan faktor lainnya. Analisis fundamental digunakan oleh investor untuk menilai apakah suatu saham dihargai dengan benar atau tidak. Jika harga pasar saham jauh di atas nilai intrinsiknya, itu bisa menjadi tanda bahwa saham tersebut overvalued. Sebaliknya, jika harga pasar jauh di bawah nilai intrinsiknya, itu bisa menjadi kesempatan bagi investor untuk membeli saham dengan harga diskon.

Investasi saham merupakan salah satu cara yang populer untuk menghasilkan keuntungan di pasar keuangan. Saat melakukan analisis terhadap saham-saham yang diminati, penting bagi para investor untuk memahami berbagai nilai yang terkait dengan saham tersebut. Dalam artikel ini, kami akan membahas tiga nilai yang penting untuk dipahami, yaitu nilai nominal, nilai buku, dan nilai intrinsik pada saham. Dengan pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai ini, investor akan dapat membuat keputusan investasi yang lebih informan dan terukur.

1. Nilai Nominal
Nilai nominal pada saham merujuk pada nilai yang tertera pada sertifikat saham atau dalam perjanjian pendirian perusahaan. Nilai nominal merupakan nilai nominal yang ditetapkan saat perusahaan mengeluarkan saham tersebut. Nilai nominal bukanlah penentu harga saham di pasar, melainkan hanya merupakan nilai nominal atau nilai nominal tertentu yang ditentukan oleh perusahaan saat penciptaan saham. Biasanya, nilai nominal sangat rendah dibandingkan dengan harga pasar aktual saham tersebut.

Nilai saham nominal mengacu pada nilai yang tercantum di sertifikat saham atau dokumen resmi perusahaan. Ini adalah jumlah nominal atau nilai nominal yang ditetapkan oleh perusahaan saat saham tersebut dikeluarkan. Nilai saham nominal biasanya memiliki nilai tetap dan tidak berubah seiring waktu kecuali ada perubahan dalam struktur permodalan perusahaan, misalnya melalui pemecahan saham atau penggabungan saham. Nilai saham nominal biasanya digunakan untuk tujuan administratif dan perpajakan, dan mungkin tidak mencerminkan nilai sebenarnya atau harga pasar saham. Penting untuk membedakan antara nilai saham nominal dan nilai saham pasar atau nilai saham intrinsik yang mencerminkan harga aktual atau nilai sebenarnya dari saham tersebut.

Sebagai contoh, jika suatu perusahaan mengeluarkan 1.000 saham dengan nilai nominal $10 per saham, maka nilai saham nominal totalnya adalah $10.000. Namun, harga pasar saham bisa jauh lebih tinggi atau lebih rendah daripada nilai saham nominal tergantung pada permintaan dan penawaran di pasar saham.

2. Nilai Buku
Nilai buku adalah nilai per lembar saham yang dihitung dengan membagi nilai total aset bersih perusahaan dengan jumlah saham beredar. Dalam istilah sederhana, nilai buku mencerminkan nilai perusahaan jika semua aset dan kewajiban perusahaan dijual dan diselesaikan. Ini adalah angka yang dapat memberikan gambaran tentang bagaimana harga saham perusahaan saat ini dibandingkan dengan aset bersih perusahaan. Jika nilai buku per saham lebih tinggi daripada harga pasar saham, saham mungkin dianggap undervalued, dan sebaliknya jika nilai buku per saham lebih rendah daripada harga pasar saham, saham mungkin dianggap overvalued.

Nilai saham buku mengacu pada nilai yang tercatat dalam laporan keuangan perusahaan, terutama dalam laporan neraca. Ini adalah jumlah yang mewakili ekuitas pemegang saham perusahaan pada saat tertentu. Untuk menghitung nilai saham buku perusahaan, ekuitas pemegang saham (biasanya disebut juga sebagai modal saham) dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Nilai ini mencerminkan nilai aset perusahaan setelah dikurangi oleh kewajiban atau hutang perusahaan.

Nilai saham buku adalah nilai akuntansi dan mungkin tidak mencerminkan nilai sebenarnya atau harga pasar saham. Harga pasar saham dapat berbeda secara signifikan dari nilai saham buku, tergantung pada faktor-faktor seperti kinerja perusahaan, prospek pertumbuhan, dan sentimen investor. Nilai saham buku juga dapat memberikan petunjuk tentang tingkat risiko dan potensi keuntungan dalam berinvestasi di perusahaan. 

Jika harga pasar saham jauh lebih tinggi daripada nilai saham buku, itu bisa menunjukkan bahwa pasar memiliki ekspektasi tinggi terhadap perusahaan tersebut. Sebaliknya, jika harga pasar saham jauh lebih rendah daripada nilai saham buku, itu bisa mengindikasikan adanya ketidakpercayaan atau masalah dalam perusahaan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline