Lihat ke Halaman Asli

Tiara Dewi

kedutaan besar

Perjalanan Data: Mengenal Business Intelligence dan Business Analytics

Diperbarui: 19 Desember 2024   10:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telkom University

 

Di sebuah dunia yang semakin dikuasai oleh arus deras informasi, perusahaan-perusahaan bagaikan kapal yang mencoba menaklukkan lautan data. Ada kalanya, arus itu membawa keberuntungan menemukan tambatan baru untuk bisnis. Namun tak jarang, ia justru menghadirkan badai kebingungan. Di sinilah dua sekutu penting hadir, Business Intelligence (BI) dan Business Analytics (BA). Dua nama ini sering disangka satu, tetapi mereka bak dua saudara yang memiliki sifat unik masing-masing.

Mengenal Business Intelligence: Penjaga Gerbang Masa Kini

Business Intelligence, atau yang sering kita sebut BI, adalah seniman yang melukis peta perjalanan perusahaan menggunakan data masa lalu dan kini. Dalam diam, ia bekerja. Mengumpulkan, menyusun, dan menyelami data dari aktivitas sehari-hari. Tugasnya? Menyusun gambaran besar, seperti seniman yang merangkai mosaik dari pecahan kaca berwarna.

Bayangkan sebuah perusahaan yang sedang menghadapi kebingungan dalam menentukan langkah berikutnya. BI hadir, membawa peta penuh detail yang menunjukkan tren pasar, kinerja bisnis, dan strategi kompetitor. Ia menjadi cahaya yang menerangi gelapnya lorong keputusan.

"Di sini ada peluang," katanya sambil menunjuk ke sebuah celah yang nyaris tak terlihat. Dan tanpa sadar, perusahaan itu kembali melaju dengan percaya diri.

BI bukan sekadar sistem, tetapi kombinasi teknologi dan strategi yang memandu perusahaan melewati tantangan. Dari spreadsheet sederhana hingga software kompleks, BI adalah alat yang menyusun ulang kekacauan menjadi peluang.

Business Analytics: Peramal di Balik Layar

Sementara itu, di sudut lain, Business Analytics (BA) diam-diam beraksi. Jika BI adalah penjaga gerbang masa kini, maka BA adalah penjelajah masa depan. Dengan memegang data dari masa lalu, ia merajut prediksi tentang apa yang mungkin terjadi di depan.

BA seperti seorang peramal yang tekun mempelajari pola bintang di langit malam. "Lihatlah pola ini," ia berkata, "peluang ada di sana, dan ancaman mengintai di sini." BA adalah seni mengubah data menjadi strategi yang matang menciptakan rencana, memupuk hubungan pelanggan, dan membuka jalan menuju pasar baru. Di kutip dari Telkom University.

Di Mana Mereka Berbeda?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline