Lihat ke Halaman Asli

Tiara Dewi

kedutaan besar

Algoritma Rekomendasi: Teman Belanja Online yang Cerdas

Diperbarui: 3 Oktober 2024   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telkom University

Bayangkan sebuah dunia maya yang terhampar di depan matamu, serupa dengan sebuah pasar malam yang tak pernah berakhir. Toko-toko berjejer tak berujung, dipenuhi dengan barang-barang yang siap menunggu seseorang datang dan memilihnya. Di dalam keramaian ini, ada satu kekuatan misterius yang diam-diam membimbing tanganmu, memberikan petunjuk ke mana sebaiknya kamu melangkah. Inilah dunia belanja online, dan di tengah hiruk-pikuknya, ada sang algoritma rekomendasi, si teman tak kasat mata yang selalu siaga, meraba-raba jejak langkahmu, berbisik pelan apa yang sebaiknya kamu beli.

Seperti teman baik yang tahu betul apa yang kamu suka, algoritma rekomendasi bekerja dengan cara yang begitu memukau. Dia tak banyak bicara, tetapi gerakannya cepat dan akurat. Mengumpulkan data dari setiap langkah yang kamu ambil, dari pencarian yang iseng hingga klik yang tampak sepele, dia membangun semacam peta preferensi, penuh dengan catatan halus tentang apa yang kamu inginkan, tanpa kamu sadari.

Apa Itu Algoritma Rekomendasi?

Algoritma ini bukan sembarang sistem biasa. Ia adalah otak tersembunyi di balik layar, yang diam-diam mempelajari setiap gerakan pengguna di platform e-commerce. Setiap kali seseorang mencari barang, membeli produk, atau bahkan sekadar melihat-lihat tanpa niat membeli, algoritma ini menandainya. Ia seperti pelukis yang mencoretkan warna-warna pilihanmu di atas kanvas, lalu mengubahnya menjadi lukisan tentang dirimu tentang selera dan kebiasaanmu. Begitu lukisan itu selesai, ia akan memberimu rekomendasi produk yang terasa seolah-olah dirancang khusus hanya untukmu, Telkom University.

Cara Kerja Algoritma Rekomendasi

Bayangkan algoritma ini seperti perpaduan antara seorang detektif yang cekatan dan seorang sahabat yang penuh perhatian. Detektif ini bekerja dengan tiga metode andalan untuk membuat prediksinya.

  1. Rekomendasi Berbasis Kolaboratif

Di sini, algoritma tak hanya memperhatikan kamu, tetapi juga orang-orang lain di sekitarmu, yang memiliki selera serupa. Ia mengumpulkan preferensi banyak pengguna, lalu mencocokkannya satu sama lain. Jika ada seseorang yang suka dengan barang yang sama denganmu, algoritma akan menganggap kalian memiliki selera yang mirip dan menyarankan barang serupa yang orang tersebut suka. Begitu sederhana, tetapi penuh dengan intuisi yang tajam.

  1. Rekomendasi Berbasis Konten

Pada metode ini, algoritma lebih fokus pada barang-barang itu sendiri. Ia memperhatikan setiap detail produk warna, merek, bahan, kategori dan mengidentifikasi pola dari apa yang kamu sukai. Jika kamu sering membeli sepatu olahraga hitam, misalnya, maka algoritma akan segera menyarankan produk lain yang sejenis. Ia mengamati secara diam-diam, tetapi selalu siap dengan rekomendasi yang seolah berasal dari hasil obrolan panjang tentang preferensimu.

  1. Hybrid Filtering

Metode ketiga ini adalah gabungan dari dua teknik sebelumnya. Algoritma tak hanya menggunakan data dari pengguna lain, tetapi juga dari produk-produk yang kamu sukai. Gabungan dua pendekatan ini membuat rekomendasi semakin personal dan tepat, seperti perpaduan antara detektif yang cerdas dan sahabat yang memahami selera unikmu.

Manfaat Algoritma Rekomendasi dalam Belanja Online

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline