Lihat ke Halaman Asli

Ibu adalah Madrasah Pertama

Diperbarui: 13 Juni 2023   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Ibu disebut madrasatul ula berarti sebagai sekolah utama dan pertama bagi seorang anak. Ibu adalah penerang ilmu. Ibu menjadi guru pertama bagi anaknya, ia juga mengajarkan budi pekerti dari sejak dini, bahkan sejak dalam kandungan, seorang anak ada dalam bimbingannya sedari kecil.

Mengenai hal tersebut ada seorang penyair ternama yaitu Hafiz Ibrahim yang mengungkapkan sebagai berikut: “Al-Ummu madrasatul ula, iza a'dadtaha a'dadta sya'ban thayyibal a'raq”. Artinya: Ibu adalah madrasah (Sekolah) pertama bagi anaknya.

Ibu adalah sosok yang memiliki peran yang sangat penting dalam keluarga. Selain ayah berperan sebagai kepala rumah tangga, ibu juga memiliki peran yang tidak kalah penting, yaitu menjadi pondasi pendidikan anak dalam keluarga, tangan lembutnya serta kasih sayangnya tak hanya mampu merawat dan membesarkan, namun bisa sampai menghantarkan buah hati ke gerbang kesuksesan.

Anak sebagai amanah dari Allah SWT. yang diberikan kepada orang tua, sudah seharusnya mendapatkan pendidikan serta kasih sayang yang baik dan ini merupakan salah satu tanggung jawab sebagai orang tua. Mendidik serta mengasuh anak bukanlah suatu perkara yang mudah, tentu saja semua pelaksanaannya harus sesuai aturan yang mengacu pada Al-Qur’an dan Hadits.

Sebagai orang tua wajib sekali dalam hal membimbing serta mendidik anaknya sesuai dengan petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya, lalu menjaga anak-anak dari pengaruh lingkungan yang buruk, dengan cara mencari lingkungan sekitar yang positif dan selalu biarkan mereka berada diantara orang-orang yang shaleh dan shalehah.

Peran ibu disini bukan hanya menjaganya, tetapi seorang ibu diharuskan mengajarkan pelajaran atau pendidikan kepada sang anak, jika anak bertanya apapun, sebisa mungkin sang ibu menjawab pertanyaan dari sang anak. Ibu juga dalam mengajarkan harus mengandalkan sikap sabarnya se-ekstra mungkin, agar tidak mudah emosi kepada sang anak. Jika sang ibu tidak sabaran dan emosi di depan sang anak, anak akan mengingat terus dan mungkin ia akan susah untuk diajarkan sesuatu maupun di didik oleh orang tuanya, bisa jadi anak juga akan mudah marah dan melawan karena terbawa pengaruh emosi dari sang ibu.

Tentunya setiap rumah itu mempunyai cara tersendiri dalam mendidik serta mengajari sang anak, tentu semua itu tidak mudah, ayah dan ibu diharuskan bekerja sama akan hal ini, walaupun peran ibu sangat lebih dibutuhkan, karena mereka sudah pasti berada di dalam rumah dengan anak dalam waktu 24 jam lamanya, tetapi jika ayah mau membantu meringankan sang ibu tentu tidak akan masalah. Ada mungkin yang dirumahnya belajar sambil bermain, ada yang sambil berjalan-jalan diluar rumah, ada yang mungkin lagi memakai metode langsung serius ketika sudah di tahap belajar. Berbeda-beda ya teman-teman, jangan disamakan. Tentu juga perkembangan sang anak tidak dapat diukur dari bagaimana metode yang orang tua mereka pakai, bisa jadi memang sang anak belum bisa dengan cepat menerima pembelajaran baru untuk dirinya dan sang anak hanya butuh waktu. Karena semua anak berbeda.

Untuk bunda-bunda diluar sana kalian luar biasa, selalu sabar yaaa dalam mendidik kita, para anak Indonesia, intinya kalian hebat. Terima Kasih atas segala kasih sayangmu sejak dalam kandungan.

LOVE YOU MOM ♥!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline