"Empati adalah melihat dengan mata orang lain, mendengarkan dengan telinga orang lain, dan merasakan dengan hati orang lain." - Alfred Adler
Untuk meningkatkan hubungan kerja yang harmonis antar rekan kerja, sudah seharusnya kita memupuk dan menumbuhkan rasa peduli dan empati terhadap sesama. Karena rasa empati akan menghasilkan kenyamanan di dalam lingkungan kerja. Dan kenyaman akan menjaga motivasi serta produktivitas. Sikap empati memungkinkan karyawan untuk lebih memahami dan menghargai perspektif, perasaan dan kebutuhan satu sama lain.
Bayangkan jika diantara kita tidak peduli dan empati, banyak konflik yang akan terjadi dan akhirnya berdampak buruk pada produktivitas, meningkatnyaa absensi serta turnover, banyak yang stress, tidak puas dalam bekerja, dan meningkatnya cost yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menangani konflik antar karyawan.
Semakin canggih zaman memang semakin sulit menemukan orang yang benar-benar peduli dan empaati. Banyak orang saat ini hanya peduli pada dirinya sendiri. Peduli dan empati akan sulit dilakukan oleh orang-orang yang apatis atau orang yang tidak mampu mempertimbangkan keadaan emosional orang lain. Tentu ini adalah perilaku yang tidak baik.
Hal terbaik yang dapat kita lakukan untuk memupuk sikap empati adalah belajar mendengarkan. Mendengarkan itu sangat penting, tetapi tidak selalu mudah. Empati dimulai ketika seseorang menetapkan niat untuk mendengarkan emosi orang lain.
Berusaha untuk memperhatikan sinyal yang diberikan orang yang menunjukkan apa yang mereka rasakan. Emosi diri sendirilah yang terkadang dapat menjadi penghalang yang signifikan dalam hal memperhatikan apa yang orang lain rasakan. Jadi, berusaha untuk jadi pendengar yang baik yang mampu mengontrol emosi diri sendiri dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H