Lihat ke Halaman Asli

TIARA NINGTIAS

Redaktur Muda

Tenang, Semua Akan Baik-baik Saja

Diperbarui: 1 Agustus 2023   10:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Kesedihan, kesenangan, kesulitan dan kemudahan, ternyata tidak sesederhana yang kita bayangkan.
Ada kegembiraan yang disusul dengan kesedihan, dan adapula kesedihan yang menjadi awal akan hadirnya kebahagiaan. Tidak ada hidup yang hanya diberi kesenangan tanpa rasa sedih. Tidak ada pula pencapaian yang lahir tanpa masalah, hambatan dan ujian. Yaa... Begitulah dinamika hidup.

Tidak ada yang salah dengan kebahagiaan ataupun kesedihan yang datang, semua hanya tentang bagaimana kita bersikap yang tepat dan siap menerima apa yang akan datang. Tentu jawabannya, bersyukur saat bahagia dan bersabar serta berusaha tenang saat mendapat ujian ataupun masalah. 

Sabar dan tenang, sangat erat kaitannya. Biasanya orang yang tenang sabarnya sudah teruji. Di zaman yang penuh dengan dinamika sosial saat ini, untuk bisa bersikap sabar setiap saat memang sulit, namun bukan mustahil. Apapun keadaannya, setiap orang perlu untuk mampu mengendalikan diri dan bersikap tenang, terutama ketika mengalami masalah atau mengambil keputusan yang sangat penting. Karena ketika kita mampu mengendalikan diri, maka dunia pun akan mampu kita kendalikan.

Ciri-ciri orang yang sabar dan tenang adalah tidak panik, tidak galau ataupun baper, tidak emosi, tidak banyak bicara dan tifak caper . Keputusan yang diambil dengan bersikap tenang, biasanya akan lebih tepat dibandingkan dengan tergesa-gesa.

Orang yang tenang dan sabar akan terlihat lebih berwibawa dan berkharisma. Di lingkungannya pun ia akan sangat disenangi. Karena sikap tenang itu dapat menular ataupun memberikan energi positif terhadap sekitar, jadi jika dalam kondisi apapun kita berusaha tenang, maka kita akan lebih mudah mengendalikan diri dan situasi.

Sebaliknya orang yang selalu terburu-buru dan bersikap over acting, banyak drama, kharismanya tidak akan tercermin dan akan banyak orang yang menjadi tidak betah berada didekatnya.

Jangan biarkan emosi yang berlebih menghampiri, sehingga akhirnya kita tidak mampu mengendalikan perasaan dan perilaku kita. Tenang bukan berarti lamban, tapi berhenti sejenak, berusaha menetralisir emosi dan tersenyum kembali. Agar sikap dan keputusan yang diambil lebih tepat dan terarah. Tujuan pun akan lebih mudah tercapai. 

Lao zuu mengatakan, "Ketenangan merupakan sumber kekuatan yang besar". Hidup ini indah, sehingga kita perlu untuk menikmatinya. Dan untuk menikmati hidup tentu hati pikiran pun harus tenang.

Ketika mampu bersikap tenang, maka kita akan lebih mudah mendengarkan suara hati, merasakan karunia dan kebesaran Tuhan untuk selalu mengingat dan bertakwa kepada-Nya. Jika tubuh dan pikiran terasa lelah, coba beri waktu untuk rileks dan tenang sejenak.

Karena ketenangan akan diperoleh ketika kita mampu membebaskan diri dari khawatir yang berlebihan. Maka mari jadilah seperti lautan yang dalam, hening, tenang, mengagumkan tanpa perlu menjelaskan betapa dalam dan hebatnya  dirinya. Tenanglah, semua akan baik-baik saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline