Kunci perusahaan untuk tetap bisa bersaing dengan para kompetitor adalah dengan melakukan inovasi bisnis.
Saat ini masing-masing perusahaan berlomba untuk memberikan yang terbaik demi menarik hati pelanggan. Masing-masing berinovasi dan berubah agar tampil menarik demi merebut perhatian dan hati pelanggan. Jika hari ini kita bekerja hanya sebatas jobdesk dan intruksi dari atasan, maka perusahaan yang kita cintai ini lambat laun akan tertinggal, bisa jadi failed karena tidak sanggup bertarung dengan perubahan dan kebutuhan customer.
Maka dari itu, untuk mampu bertahan, tak hanya fisik yang bergerak cepat namun hati dan pikiran pun turut dicurahkan. Berpikiran terbuka dan inovatif tentu menjadi salah satu tools yang dapat membantu perusahaan tetap bertahan.
Open minded atau berpikiran terbuka dianggap sebagai kualitas positif yang diperlukan untuk berpikri kritis dan rasional. Berpikiran terbuka berarti memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan pendapat lain dan berusaha untuk berempati terhadap pendapat serta pemikiran orang lain, bahkan ketika Anda tidak setuju dengan mereka.
Karakter orang yang berpikiran terbuka adalah memiliki empati terhadap orang lain, penasaran mendengar apa yang dipikirkan orang lain, tidak marah ketika pendapatnya salah, rendah hati tentang pengetahuan dan kemampuan diri sendiri, mencoba berpikir tentang apa yang dipikirkan orang lain serta tidak selalu merasa benar.
Berpikir terbuka penting agar kita dapat melahirkan inovasi-inovasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Skill inovatif merupakan pengetahuan dan kemampuan yang dapat digunakan untuk membuat dan menyesuaikan dengan perubahan. Berpikir inovatif dalam menciptakan berbagai ide baru menjadi salah satu sumbangsih besar dalam mengembangkan perusahaan. Hal itulah yang membuat setiap karyawan harus memiliki pemikiran yang inovatif.
Berpikiran terbuka dan inovatif adalah dua hal yang berbeda namun berjalan saling berdampingan untuk menghasilkan ide dan solusi untuk menyelesaikan masalah dalam perusahaan.
Ada 3 tips yang dapat kita lakukan melatih skill inovatif:
- Memiliki motivasi yang tinggi untuk melakukan perubahan
- Memahami kebutuhan pasar dan keunggulan produk perusahaan
- Melakukan evaluasi untuk menemukan kelebihan, kekurangan serta target yang belum dicapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H