Tidak ada seorang pun di dunia ini yang lahir hanya dengan sisi positif / sisi baiknya saja. Begitu pula dapat kita bayangkan bagaimana perjalanan perusahaan dengan ke-aneka ragaman sifat dan karakter positif-negatif karyawannya. Ada yang menguntungkan perusahaan, ada pula yang membawa pengaruh negatif terhadap perusahaan bahkan lingkungan sekitar.
Toxic employee, sebutan kerennya. Toxic employee sering didefiniskaan sebagai karyawan yang sering merugikan dan menyulitkan orang-orang di sekitarnya. Mereka senang memberikan energi negatif dan rasa tidak bahagia. Karyawan toxic tentu dapat memberikan dampak buruk yaitu menghambat pertumbuhan perusahaan dan mengganggu kinerja serta produktivitas rekan kerja lainnya.
Salah satu pakar motivasi leadership Ainy Fauziyah, melalui toxic employees quotesnya mengatakan bahwa "Toxic itu bukan hanya meracuni hati dan pikiran, tetapi juga mental dan cara kerja Anda. Menjadi demotivasi & tidak produktif".
Efek perilaku ini seperti sebuah virus yang menginfeksi. Artinya perilaku negatif karyawan yang toxic dapat menular dan menjangkiti orang lain. Biasanya mereka terkenal dengan istilah "biang onar" yang membuat staff lainnya merasa tidak nyaman, jengkel, marah, kesal, dan akhirnya kinerja pun terhambat, pergerakan melambat dan menguras energi.
Ciri-ciri toxic employee adalah: senang bergosip, tidak mau bertanggungjawab dan suka menyalahkan orang lain, menunjukkan perilaku yang buruk, merasa selalu benar, kritis terhadap hal-hal yang tidak penting, emosional dan tidak pernah bersyukur.
Bagi siapapun kita yang hari ini menyandang status sebagai karyawan, wajiblah kiranya merefleksikan diri sejenak.
Mungkin diantara ciri toxic employee tersebut ada yang tertanam didalam diri kita. Maka jika ada, sadarilah bahwa racun itu harus segera disembuhkan dengan penawarnya. Karena jika racun terlalu lama terpendam di dalam tubuh, maka seluruh jiwa raga akan terkontaminasi dan akhirnya kita akan terbunuh perlahan akibat racun yang kita semai.
Sadarilah menjadi toxic di dalam perusahaan akan membawa banyak kerugian dan tentu suatu saat akan di pertanggungjawabkan di dunia dan akhirat. Tidak hanya rugi bagi perusahaan tetapi diri sendiri akan menjadi imbas langsung dari toxic tersebut.
Yuk hilangkan toxic dalam diri dan taburi benih-benih kebaikan di perusahaan yang kita cintai ini. Jadilah satu diantara pembawa kebaikan dan kesuksesan bagi perusahaan. Karena suksesnya perusahaan adalah gambaran dari suksesnya karyawa-karyawan yang ada didalamnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H