Lihat ke Halaman Asli

Apakah Perubahan Menjadi Kurikulum Merdeka adalah Sebuah Solusi?

Diperbarui: 8 Juni 2022   08:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kurikulum Merdeka dibuat sebagai pemulihan dari ketertinggalan pembelajaran akibat pandemi covid-19.

Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan kebebasan untuk menentukan kurikulum yang akan dipilih. Berikut diantaranya:

  • Kurikulum 2013 secara penuh
  • Kurikulum darurat, Kurikulum yang disederhanakan
  • Kurikulum Merdeka

Pilihan tersebut diadakan, karena masing-masing sekolah memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah.

Lalu, kenapa sih harus Kurikulum Merdeka?

1.  Lebih sederhana dan mendalam

Fokus pada materi yang esensial. Pengembangan potensi peserta didik disesuaikan pada fasenya masing-masing. Sehingga proses belajar jadi lebih mendalam, tidak terburu-buru dan menyenangkan.

2.  Lebih relevan dan interaktif

Proses belajar menggunakan kegiatan berbasis proyek. Hal ini dapat mendukung perkembangan karakter peserta didik.

3.  Lebih merdeka

  • Bagi peserta didik: Tidak ada program peminatan di SMA. Jurusan IPA dan IPS melebur menjadi satu. Peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat dan aspirasinya.
  • Bagi guru: Mengajar sesuai dengan tahap pencapaian dan perkembangan peserta didik.
  • Bagi sekolah: Berwenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum sesuai dengan karakter sekolah dan peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline