Kurikulum Merdeka dibuat sebagai pemulihan dari ketertinggalan pembelajaran akibat pandemi covid-19.
Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan kebebasan untuk menentukan kurikulum yang akan dipilih. Berikut diantaranya:
- Kurikulum 2013 secara penuh
- Kurikulum darurat, Kurikulum yang disederhanakan
- Kurikulum Merdeka
Pilihan tersebut diadakan, karena masing-masing sekolah memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah.
Lalu, kenapa sih harus Kurikulum Merdeka?
1. Lebih sederhana dan mendalam
Fokus pada materi yang esensial. Pengembangan potensi peserta didik disesuaikan pada fasenya masing-masing. Sehingga proses belajar jadi lebih mendalam, tidak terburu-buru dan menyenangkan.
2. Lebih relevan dan interaktif
Proses belajar menggunakan kegiatan berbasis proyek. Hal ini dapat mendukung perkembangan karakter peserta didik.
3. Lebih merdeka
- Bagi peserta didik: Tidak ada program peminatan di SMA. Jurusan IPA dan IPS melebur menjadi satu. Peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat dan aspirasinya.
- Bagi guru: Mengajar sesuai dengan tahap pencapaian dan perkembangan peserta didik.
- Bagi sekolah: Berwenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum sesuai dengan karakter sekolah dan peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H